ANALISIS

Peluang Transformasi Bisnis Adhi Karya Bernama Proyek LRT

CNN Indonesia
Senin, 13 Feb 2017 12:01 WIB
Penugasan pemerintah agar Adhi Karya bisa menanamkan modal di proyek LRT, seharusnya dinilai sebagai peluang meningkatkan pendapatan dalam jangka panjang.
Penugasan pemerintah agar Adhi Karya bisa menanamkan modal di proyek LRT, seharusnya dinilai sebagai peluang meningkatkan pendapatan dalam jangka panjang. (CNN Indonesia/Christie Stefanie).
Jakarta, CNN Indonesia -- Keinginan pemerintah agar PT Adhi Karya (Persero) Tbk tak hanya menjadi kontraktor untuk proyek Light Rail Transit (LRT) tetapi juga menjadi investor, secara tidak langsung memaksa Adhi Karya untuk memutar otak mencari modal di tengah kondisi keuangannya yang terbilang negatif.

Berdasarkan laporan keuangan terakhir perusahaan pada kuartal III 2016 lalu, pendapatan Adhi Karya memang berhasil tumbuh 5,13 persen menjadi Rp5,69 triliun dari periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp5,41 triliun. Tetapi laba bersih perusahaan berkode saham ADHI justru turun hingga 16,06 persen dari sebelumnya Rp137 miliar menjadi Rp115 miliar.

Perolehan ini terbilang paling kecil jika dibandingkan dengan perusahaan konstruksi lainnya, seperti PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP). Ketiga perusahaan tersebut berhasil mencetak pertumbuhan, baik dari segi pendapatan dan laba bersih. Waskita Karya memimpin kinerja keuangan dengan pertumbuhan pendapatan hingga 88,72 persen dan laba bersih mencapai 133,5 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan begitu, bisa dikatakan permintaan pemerintah agar Adhi Karya mendanai pula proyek LRT membuat perusahaan pelat merah itu terbebani.

Tetapi kalau dilihat dari kacamata positif, boleh jadi instruksi pemerintah tersebut membuka kesempatan Adhi Karya melakukan transformasi dalam bisnisnya. Dari yang selama ini hanya menjadi kontraktor, kemudian menjadi investor dalam sebuah proyek. Plus, operator dari proyek yang dibangunnya sendiri bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Sebenarnya bukan hal yang baru untuk sebuah perusahaan konstruksi, tetapi juga investor dalam proyek yang tengah dibangunnya. Hal ini sudah terjadi pada Waskita Karya beberapa tahun belakangan ini.

Waskita Karya turut menjadi investor untuk beberapa ruas jalan tol untuk proyek yang digenggamnya. Terbukti, sikap agresif Waskita Karya ini membuahkan hasil dengan pertumbuhan laba bersih yang cukup signifikan.

“Jujur ini rintangan bagi Adhi Karya, tapi ini saatnya Adhi Karya menata kembali bisnisnya. Menciptakan bisnis model baru,” ungkap Managing Director Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Toto Pranoto kepada CNNIndonesia.com, Jumat (12/2).

Toto menuturkan, manajemen Adhi Karya tidak perlu merasa terbebani dengan penugasan pemerintah tersebut. Bahkan, ia melihat hal tersebut sebagai kesempatan untuk menggandeng lebih banyak pelaku usaha untuk bergabung dalam pekerjaan LRT.

“Adhi Karya kan bisa jadi investor yang memimpin konsorsium, misalnya,” kata Toto.

Contek Waskita Karya

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER