Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) mencatat penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite sebesar 33.184 kiloliter (kl) per hari pada akhir 2016. Angka ini melesat 837,93 persen dibanding posisi awal tahun 2016 yang hanya 3.538 kl per hari.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, perusahaannya cukup kaget dengan animo masyarakat akan Pertalite. Hal ini, lanjutnya, berimbas kepada jumlah SPBU yang menyalurkan BBM dengan kadar oktan 90 tersebut.
Sebelumnya Pertamina hanya berencana menyalurkan Pertalite ke 500 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di seluruh Indonesia. Nyatanya, Pertalite kini hadir di 1.900 SPBU, atau hampir empat kali lipat dari rencana semula.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini perkembangan yang cukup luar biasa dan bisa diraih hanya dalam waktu kurang dari dua tahun saja. Ini menunjukkan bahwa animo masyarakat dalam memilih Pertalite cukup tinggi," jelas Wianda, Senin (13/2).
Ia melanjutkan, pengguna Pertalite kebanyakan merupakan konsumen Premium yang beralih karena kadar oktannya tak terlampau jauh. Imbasnya, proporsi Premium di dalam penjualan bensin (gasoline) Pertamina pun anjlok dalam setahun saja.
Pada awal 2016, BBM dengan RON 88 tersebut mengambil 86,8 persen dari total penjualan bensin Pertamina. Namun di akhir tahun, porsi Premium menurun ke angka 53 persen.
"Bersamaan dengan Pertalite, konsumsi Premium juga teralihkan ke Pertamax. Jika di awal tahun porsinya masih 8,4 persen dari konsumsi gasoline, di akhir tahun angkanya mencapai 20 persen," tuturnya.
Menurut Wianda, Pertalite merupakan alternatif dari Premium yang merupakan BBM penugasan pemerintah, mengingat Premium kini tidak disubsidi lagi. Oleh karenanya, Pertamina harus menanggung kelebihan biaya jika harga Premium lebih rendah dibanding keekonomiannya.
Untuk meminimalisasi potensi tersebut, Pertamina sengaja memasang Pertalite sebagai alternatif.
"Tujuan kami, bagaimana BBM penugasan subsidi pemerintah ini dijaga agar tidak terlalu over consumption," terang Wianda.
Sebagai informasi, penjualan BBM pada tahun 2016 tercatat sebesar 64,63 juta kl. Angka ini meningkat 2,8 persen dibanding tahun sebelumnya 61,8 juta kl.