OPEC Perpanjang 'Sunat' Produksi, Harga Minyak Variatif

CNN Indonesia
Jumat, 17 Feb 2017 09:24 WIB
Harga minyak WTI berjangka menguat US$0,25 ke angka US$53,36 per barel. Sementara, harga minyak Brent menurun US$0,1 ke angka US$55,65 per barel.
Harga minyak WTI berjangka ditutup menguat US$0,25 ke angka US$53,36 per barel. Sementara, harga minyak Brent menurun US$0,1 ke angka US$55,65 per barel. (REUTERS/Lucy Nicholson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks harga minyak ditutup bervariasi pada perdagangan Kamis (16/2) setelah upaya baru produsen minyak terbesar dunia untuk meningkatkan kembali harga minyak setelah terhalang oleh meningkatnya produksi minyak AS.

Dikutip dari Reuters, harga minyak berjangka kembali bergairah setelah organisasi negara-negara pengekspor minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) mempertimbangkan untuk menperpanjang periode pemangkasan produksi.

Bahkan, organisasi kartel minyak itu akan memangkas produksi lebih jauh lagi jika persediaan minyak global tidak menyentuh angka seharusnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perpanjangan periode itu rencananya ditentukan pada bulan Mei jika anggota OPEC menunjukkan kerjasama yang efektif. Menurut kesepakatan sebelumnya, pemangkasan produksi rencananya hanya akan berlangsung selama satu semester saja yang berakhir di bulan Juni tahun ini.

Sebagian besar negara anggota OPEC masih setia dengan kesepakatan pembatasan produksi minyak, namun belum diketahui dampaknya secara pasti terhadap harganya.

Data bulanan pertama OPEC setelah adanya kebijakan tersebut menunjukkan, produsen utama seperti Arab Saudi menyumbang penurunan produksi terbanyak, yaitu 700 ribu barel per hari. Ini membuat tingkat keberhasilan pemangkasan produksi OPEC mencapai 93 persen di bulan Januari lalu.

Namun di sisi lain, persediaan minyak AS menunjukkan tren peningkatan selama enam pekan terakhir, di mana persediaan minyak mentah dan bensin menunjukkan rekor tertingginya.

Hasilnya, harga minyak West Texas Intermediate berjangka ditutup menguat US$0,25 ke angka US$53,36 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent menurun US$0,1 ke angka US$55,65 per barel.

Sebagai antisipasi atas penambahan pembatasan produksi OPEC, pelaku pasar tertarik untuk memperdagangkan kontrak berjangka demi mendapatkan untung. Pada pekan lalu, pelaku pasar sampai menjualbelikan kontrak minyak AS sebanyak 470 ribu kontrak.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER