Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif berpeluang menguat pada hari ini, Kamis (23/2), ditopang oleh aksi beli beberapa saham yang sensitif terhadap tingkat suku bunga atau interest rate.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto memaparkan, kondisi bursa saham Wall Street tadi malam bergerak bervariasi imbas sentimen negatif pelemahan harga minyak dunia 0,85 persen.
Ia merinci, indeks S&P mengalami koreksi tipis 0,11 persen dari level tertingginya di 2.362,82, setelah naik selama sembilan hari perdagangan dalam sepuluh hari terakhir belakangan ini. Sementara, indeks Dow Jones menguat tipis 0,2 persen di 20.775,60.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain karena harga minyak dunia yang turun, pelemahan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) tadi malam juga berimbas negatif pada laju saham Wall Street.
"Dolar AS tadi malam melemah tipis merespon notulensi pertemuan The Fed bulan lalu yang menunjukkan keinginan menaikan tingkat bunga yang akan dilakukan secara bertahap dan berhati-hati," ungkap David dalam risetnya, dikutip Kamis (23/2).
Sementara itu, IHSG pada perdagangan kemarin berhasil tutup di teritori positif setelah bergerak bervariasi. IHSG ditutup menguat 17,69 poin (0,33 persen) ke level 5.358 setelah bergerak di antara 5.331-5.360.
"Penguatan IHSG kemarin terutama ditopang aksi beli selektif atas saham perbankan dan konsumsi. Sedangkan saham pertambangan dilanda aksi ambil untung kecuali emiten grup Bakrie yang berhasil bangkit (rebound)," papar David.
David memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.330 dan resisten 5.380. Meski berpeluang menguat, tetapi saham emiten tambang diramalkan melemah akibat penurunan harga komoditas tadi malam.
Sementara itu, Analis Senior Binaartha Securities Reza Priyambada menilai, IHSG berpotensi melanjutkan penguatannya ditopang oleh kondisi bursa Asia dan berhasil menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kemarin.
"Pergerakan nilai tukar rupiah terlihat menunjukan penguatan dan IHSG dapat mengikuti penguatan bursa Asia," ucap Reza.
Diharapkan, IHSG dapat kembali memanfaatkan sentimen momentum ini untuk tetap berada di teritori positif. Menurutnya, IHSG bakal berada dalam rentang support 5.321-5.339 dan resisten 5.368-5.379.
Untuk diketahui, nilai tukar rupiah ditutup menguat kemarin ke Rp13.368 per dolar AS, atau naik 4 poin (0,03 persen) setelah bergerak di kisaran Rp13.344-Rp13.371.
(gir)