April, SSIA Kantongi 15 Persen Penjualan Saham Tol Cipali

CNN Indonesia
Jumat, 24 Feb 2017 07:16 WIB
Namun, penjualan saham konsensi jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) masih menunggu persetujuan pemegang saham pada 22 Maret 2017.
Namun, penjualan saham konsensi jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) masih menunggu persetujuan pemegang saham pada 22 Maret 2017. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mengaku penjualan saham konsensi jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) masih menunggu persetujuan pemegang saham. Jika disetujui, maka perseroan akan menggenggam 15 persen hasil penjualan pada tahun ini.

Hubungan Investor Surya Semesta, Erlin Budiman mengatakan, rencana penjualan 22,7 persen saham Cipali kepada PT Astratel Nusantara memerlukan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

"Penjualan saham Cipali menunggu persetujuan RUPSLB pada 22 Maret 2017. Saya kira investor pasti setuju dengan rencana ini. Polling investor baru keliatan 27 Februari," ujarnya di Hotel Gran Melia, Kamis (23/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erlin menjelaskan, saham tol Cipali yang digenggam Surya Semesta melalui anak usahanya memiliki harga jual kotor senilai Rp2,3 triliun.

"Kalau dihitung bersih setelah dipotong biaya dan pajak, kami dapat sekitar Rp1,9 triliun. Namun bertahap, 15 persen dibayar April tahun ini. Sisanya tahun depan," ungkap Erlin.

Jika dihitung berdasarkan perolehan bersih senilai Rp1,5 triliun, maka pada tahun ini perusahaan berpotensi meraup Rp285 miliar dari hasil penjualan saham tersebut.

Seperti diketahui, Surya Semesta melego saham konsesi tol Cipali milik PT Karsa Sedaya Sejahtera, entitas anak perseroan, dalam PT Baskhara Utama Sedaya dan hak atas kepentingan utang.

Adapun kepentingan utang tersebut dimiliki Karsa Sedaya terhadap Baskhara Utama dan PT Lintas Marga Sedaya, entitas anak dari Baskhara Utama yang 45 persen sahamnya dimiliki oleh Baskhara Utama.

Dalam perjanjian pertama, pihak yang bertransaksi adalah Karsa Sedaya selaku penjual dan Astratel Nusantara selaku pembeli. Adapun nilai transaksi disepakati sebesar Rp2,34 triliun.

Sehubungan dengan rencana penjualan saham tersebut, pada tanggal 26 Januari 2017 Surya Semesta dengan Astratel telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat.

Direktur Astratel Nusantara Wiwiek Santoso mengatakan, demi mengejar ambisi mencaplok saham tersebut, perseroan pun harus mengucurkan dana yang sangat besar, bahkan di atas budget. Pasalnya, perseroan telah menggelontorkan dana besar saat mencaplok saham tol Cipali dari Grup Saratoga.

“Untuk akuisisi dari Saratoga saja sudah Rp2,5 triliun dan sekarang Rp2,5 triliun lagi. Ini sudah di atas budget sebesar 4 triliun,” ungkap Wiwiek, Senin (30/1).
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER