Wika jadi Emiten Konstruksi Penyerok Laba Terbesar Tahun Lalu

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Kamis, 23 Feb 2017 21:38 WIB
Wika berhasil meningkatkan laba bersih 161,88 persen tahun lalu. Disusul Waskita Karya 63,51 persen dan PTPP sebesar 55,23 persen.
Wika berhasil meningkatkan laba bersih 161,88 persen tahun lalu. Disusul Waskita Karya 63,51 persen dan PTPP sebesar 55,23 persen. (CNN Indonesia/Giras Pasopati).
Jakarta, CNN Indonesia -- Sepak terjang kinerja keuangan sebagian besar emiten konstruksi milik pemerintah sepanjang tahun 2016 terlihat gemilang. Dari empat emiten, hanya satu perusahaan yang membukukan kinerja negatif dari sisi laba bersih.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) berhasil memimpin kinerja dari segi laba bersih. Pertumbuhan laba bersih Wijaya Karya tercatat 161,88 persen menjadi Rp1,01 triliun.

Kemudian, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menyusul dengan membukukan laba bersih sebesar Rp1,7 triliun, naik 63,51 persen dari posisi 2015 sebesar Rp1,04 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, laba bersih PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tercatat tumbuh 55,23 persen menjadi Rp1,02 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp740,17 miliar.

Pencapaian PTPP ini dinilai analis Mirae Asset Sekuritas Franky Rivan lebih tinggi dari ekspektasi sebesar Rp872 miliar atau lebih tinggi 17,3 persen.

"Kami menilai lonjakan laba bersih tersebut berasal dari pembayaran proyek pemerintah yang lebih baik dari prediksi, membuat pengakuan ke laba bersih lebih cepat," ucap Franky dalam riset, dikutip Kamis (23/2).

Sayangnya, laba bersih Adhi Karya turun 32,4 persen pada tahun lalu. Perusahaan hanya membukukan laba bersih sebesar Rp313,45 miliar, sedangkan laba bersih tahun 2015 tercatat Rp463,68 miliar.

Menurut analis Mandiri Sekuritas Gerry Harlan, perolehan laba bersih Adhi Karya ini memiliki porsi 108 persen dari prediksi Mandiri Sekuritas dan 89 persen dari prediksi konsensus.

Sementara itu, jika dilihat berdasarkan pendapatan usaha, Waskita Karya yang berhasil memimpin untuk tiga emiten lainnya. Waskita Karya mencetak pertumbuhan pendapatan hingga 68 persen.

Perusahaan yang terkenal dengan berbagai proyek jalan tolnya tersebut meraup pendapatan usaha sebesar Rp23,78 triliun, lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2015 Rp14,15 triliun.

Meski pertumbuhan itu jauh lebih tinggi dari tiga emiten lainnya, tetapi analis Mandiri Sekuritas Bob Setiadi menilai pendapatan usaha tersebut berada dibawah estimasi.

Untuk Adhi Karya sendiri, perusahaan tersebut berhasil menumbuhkan pendapatan usahanya meski laba bersihnya negatif. Pendapatan usaha Adhi Karya naik 17,82 persen dari Rp9,38 triliun menjadi Rp11,06 triliun.

Gerry menyebut, meski mengalami peningkatan tetapi masih dibawah prediksinya dan prediksi konsensus.

Kemudian, pendapatan usaha PTPP tercatat tumbuh 15,76 persen menjadi Rp16,45 triliun dari sebelumnya Rp14,21 triliun.

Terakhir, Wijaya Karya memperolah penjualan sebesar Rp15,67 triliun. Angka tersebut mengalami kenaikan 15,05 persen dari tahun 2015 sebesar Rp13,62 triliun. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER