Sembilan Anak BUMN Bidik Rp21 Triliun dari IPO Tahun Ini

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Senin, 06 Mar 2017 09:12 WIB
Beberapa anak usaha BUMN yang akan IPO adalah Tugu Pratama, Jasa Armada, Wika Realty, Wika Gedung, PP Peralatan, PP Urban, dan PP Energi.
Beberapa anak usaha BUMN yang akan IPO adalah Tugu Pratama, Jasa Armada, Wika Realty, Wika Gedung, PP Peralatan, PP Urban, dan PP Energi. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal mempersiapkan sembilan anak usaha BUMN untuk melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada tahun ini.

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro menjelaskan, dari total sembilan perusahaan itu juga ada yang berstatus cucu usaha. Kementerian BUMN memperkirakan Rp21 triliun bakal diperoleh dari hajatan IPO tersebut.

"Kalau dilihat, ini total IPO bisa Rp19 triliun-Rp21 triliun," ucap Aloysius, dikutip Senin (6/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa anak usaha yang akan melantai di bursa menurutnya adalah anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni, PT Tugu Pratama Indonesia. Kemudian, anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) yaitu PT Jasa Armada Indonesia.

"Anak Pelindo II itu dianggap siap dan tinggal persetujuan menteri," terang dia.

Aloysius sendiri, enggan menyebut secara gamblang sisa anak usaha BUMN yang akan melakukan IPO tahun ini. Namun yang pasti, tujuh lainnya bergerak di sektor jasa penerbangan, properti, kontstruksi, dan infrastruktur.

Bila mengacu pada ciri-ciri yang disebut Aloysius, maka boleh jadi anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) salah satunya.

Sebelumnya, Wijaya Karya telah mengemukakakan terkait niatnya untuk mengantar anak usahanya PT Wika Realty dan PT Wika Gedung untuk menjadi perusahaan terbuka.

Direktur Utama Wijaya Karya Bintang Perbowo menyebut, salah satu perusahaan tersebut bakal melakukan IPO pada semester I 2017 dan satunya pada semester II 2017 dengan jumlah saham yang dilepas ke publik sebesar 30 persen-35 persen.

Sementara, Direktur Utama Wika Gedung Novel Arsyad menyatakan, kemungkinan besar perusahaan akan melakukan IPO pada September atau Oktober tahun ini. Saat ini, manajemen tengah menentukan pelaksana penjamin emisi (underwriter) untuk aksi korporasi tersebut.

"Sedang proses, ada empat atau lima underwriter," ucapnya.

Ia menyebut, beberapa underwriter tersebut berasal dari perusahaan sekuritas pelat merah dan swasta. Sementara, perusahaan menargetkan dana sebesar Rp3 triliun dari IPO.

Selain itu, PT PP Tbk (PTPP) juga akan melepas anak usahanya di BEI pada tahun ini. Berbeda dengan Wijaya Karya, PTPP menyiapkan tiga anak usahanya untuk IPO yaitu, PT PP Peralatan, PT PP Urban, dan PT PP Energi. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER