Jakarta, CNN Indonesia -- Ekonom Faisal Basri mengimbau, pelaku usaha agar tak merisaukan kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald J Trump. Pasalnya, ia memprediksi, kepemimpinan Trump hanya akan bertahan seumur jagung alias tak akan bertahan lama.
"Saya perkirakan, kepemimpinan Donald Trump tidak akan bertahan sampai dua tahun. Jadi, tidak perlu dirisaukan," ujar Faisal pada acara Indonesia's Economic Outlook 2017 RSM Indonesia, Selasa (7/3).
Menurut Faisal, salah satu target Trump yang mustahil dicapai, yaitu pertumbuhan ekonomi sebesar empat persen, mengingat ekonomi AS sudah mencapai tingkat pekerjaan penuh (full employment), di mana sumber-sumber ekonominya sudah digunakan maksimal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu indikatornya adalah tercapainya level pengangguran terendah dalam beberapa tahun terakhir. Di sisi lain, Trump cenderung antipati untuk memasukkan imigran.
"Hampir mustahil Donald Trump mengangkat perekonomian Amerika ke level empat persen. Mimpi. Karena ekonominya sudah
full employment," terangnya.
Sebagai catatan, terakhir kali laju ekonomi Negeri Paman Sam bisa menembus empat persen terjadi pada 2000 silam, yakni di level 4,1 persen. Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi AS hanya 1,6 persen, melorot dari tahun sebelumnya yang masih menyentuh 2,6 persen.
Lebih lanjut mantan ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas (Migas) ini menyarankan, agar pemerintah mengantisipasi kenaikan suku bunga AS yang semakin cepat.
Kebijakan Trump yang ingin menggerakkan pembangunan infrastruktur sembari memberikan insentif pemotongan pajak korporat akan direspon oleh Bank Sentral AS (The Fed) dengan lebih agresif dalam menaikkan suku bunganya hingga mendekati dua persen secara bertahap.
"Pada 14 Maret ini kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunganya dari 0,75 persen ke 1 persen," pungkasnya.
(bir)