Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja yang positif sepanjang tahun lalu. Pemilik lantai bursa berhasil meraih laba bersih sebesar Rp344,8 miliar, naik 192,37 persen dibandingkan laba 2015 sebesar Rp118,78 miliar.
Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono menjelaskan, pertumbuhan laba bersih karena pendapatan BEI yang naik mencapai 34,5 persen menjadi Rp1,42 miliar dari sebelumnya Rp1,05 miliar.
Selain karena naiknya pendapatan BEI sepanjang tahun lalu, naiknya pendapatan usaha BEI tahun 2016 sebesar 21,55 persen juga menjadi penyebab kenaikan laba bersih BEI. Yulianto menerangkan, kenaikan pendapatan usaha terebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan usaha tahun 2015 lalu yang hanya sebesar 5,35 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini terlihat dari kenaikan nilai rata-rata nilai transaksi harian di BEI tahun 2016 sebesar Rp7,49 triliun yang meningkat dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp5,76 triliun," terang Yulianto dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (9/3).
Namun sebenarnya, beban usaha BEI pada tahun lalu ikut meningkat 11,1 persen menjadi Rp1,03 miliar. Hanya saja, BEI tetap membukukan kenaikan pendapatan dan laba bersih karena berhasil melakukan efisiensi.
Beberapa diantaranya seperti, kegiatan memaksimalkan penggunaan ruang perkantoran yang juga digunakan untuk perkantoran anak perusahaan dan asosiasi. Serta penggunaan main hall untuk beberapa acara perusahaan dan entitas asosiasi.
"Tapi, ini tetap tidak mengurangi kontribusi BEI terhadap pengembangan industri pasar modal," jelas dia.
Sepanjang tahun lalu, kontribusi BEI terhadap anggota bursa (AB) sebesar 30 persen dari keseluruhan beban pengembangan pasar modal. Salah satu kontribusi yang telah dilakukan BEI yakni, aktivitas pengembangan AB melalui dukungan data center, dukungan jasa informasi, dan aktivitas sosialisasi pasar modal.
"Dengan inisiatif dan inovasi diharapkan dapat memacu pemangku kepentingan dan pemerintah untuk mengembangkan pasar modal," ucapnya.
Sementara itu, BEI meraup dana sebesar Rp674,39 triliun dan US$247,5 juta sepanjang tahun lalu dari berbagai aksi korporasi emiten. Bila dirinci, dari hasil
Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp12,11 triliun, rights issue Rp61,85 triliun, dan waran Rp1,14 triliun, 84 emisi baru obligasi dan sukuk korporasi Rp113,29 triliun dan US$47,5 juta.
Kemudian,
Exchange Traded Fund (ETF) Rp6,3 miliar, dua emisi Efek Beragun Aset (EBA) Rp 1,37 triliun, 220 surat berharga negara (SBN) Rp484,63 triliun dan US$200 juta.
(gen)