Untung Bersih Chandra Asri Meroket 1.039 Persen di 2016

CNN Indonesia
Senin, 13 Mar 2017 14:50 WIB
Perusahaan petrokimia ini meraup laba bersih hingga US$300,01 juta pada tahun 2016, meroket dari US$26,33 juta di tahun sebelumnya.
Perusahaan petrokimia ini meraup laba bersih hingga US$300,01 juta pada tahun 2016, meroket dari US$26,33 juta di tahun sebelumnya. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) membukukan kinerja yang fantastis sepanjang tahun 2016. Tak tanggung-tanggung, pertumbuhan laba bersih bersih perusahaan tembus mencapai 1.039 persen.

Perusahaan petrokimia ini meraup laba bersih hingga US$300,01 juta pada tahun 2016. Jumlah ini jauh di atas pencapaian laba bersih Chandra Asri pada tahun 2015 sebesar US$26,33 juta. Kenaikan laba bersih ini didorong oleh pendapatan bersih perusahaan yang juga tumbuh 40,15 persen menjadi US$1,93 miliar dari sebelumnya US$1,37 miliar.

Menurut Direktur Chandra Asri Suryandi, tumbuhnya pendapatan bersih ini imbas dari penjualan produk yang naik 64 persen dari 1.233 kilo ton per tahun (KT) menjadi 2.024 KT dengan kapasitas produksi yang lebih tinggi 43 persen setelah ekspansi Cracker yang selesai pada 2015 silam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, perusahaan mencatat peningkatan laba kotor hingga 239 persen dari US$145,72 juta menjadi US$494,31 juta. Alhasil, margin laba kotor perusahaan terkerek dari 25,6 persen menjadi 10,6 persen.

"Ini mencerminkan margin petrokimia yang kuat, utilisasi pabrik yang lebih baik dan optimalisasi portofolio produk," terang Suryandi dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (13/3).

Menurut Suryandi, strategi perusahaan akan dilanjutkan untuk lebih terintegrasi ke hilir dan ekspansi. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi permintaan dalam negeri yang diklaim terus meningkat.

Ekspansi kapasitas Butadiene, sambung Suryandi, diestimasikan selesai pada 2018. Di mana perusahaan menambah kapasitas menjadi 137KTA dari 100KTA. Kemudian, pabrik yang dibangun oleh perusahaan patungan antara Chandra Asri dan Michelin dengan kapasitas 120 KTA akan selesai pada 2018.

"Untuk lebih terintegrasi ke hilir terhadap kelebihan produksi Ethylene dan meningkatkan pangsa pasar, perusahaa telah menandatangani perjanjian lisensi dengan Univation untuk pabrik LLDPE sebesar 400KTA," papar dia.

Adapun, perusahaan juga berhasil menumbuhkan total aset menjadi US$2,12 miliar, naik 14,33 persen dari US$1,86 miliar.

Sementara itu, harga saham Chandra Asri ikut melonjak hingga Rp23.775 per saham atau naik 100 poin (0,42 persen) pada pukul 13.49 WIB. Angka tersebut merupakan harga saham tertinggi Chandra Asri sejak awal tahun 2017 hingga perdagangan siang ini. Jika diakumulasi, harga sahamnya sudah mengalami kenaikan sebesar 15,25 persen sejak awal tahun, di mana awal Januari masih berada di level Rp20.650 per saham.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER