Bunga Kredit Sulit Turun Karena Terganjal Konsolidasi Bank

CNN Indonesia
Jumat, 17 Mar 2017 09:21 WIB
Padahal selama setahun terakhir, Bank Indonesia telah memangkas suku bunga acuannya dari BI Rate 7,25 persen menjadi 7 Days Reverse Repo Rate 4,75 persen.
Padahal selama setahun terakhir, Bank Indonesia telah memangkas suku bunga acuannya dari BI Rate 7,25 persen menjadi 7 Days Reverse Repo Rate 4,75 persen. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) menilai lambatnya penurunan suku bunga kredit adalah akibat dari upaya konsolidasi perbankan. Karenanya, pemangkasan suku bunga acuan BI yang dilakukan sejak tahun lalu belum berdampak signifikan untuk mendorong industri perbankan menurunkan suku bunga kreditnya.

Secara tahunan (yoy), per Januari 2017, suku bunga kredit hanya turun sebesar 80 bps. Secara rinci, suku bunga kredit modal kerja mengalami penurunan terbesar (112 bps) disusul suku bunga kredit investasi (95 bps) dan suku bunga kredit konsumsi (30 bps).

Padahal, selama setahun terakhir, BI telah memangkas suku bunga acuannya cukup signifikan. Per Januari 2016, suku bunga acuan BI, kala itu masih mengacu pada BI-rate, tercatat sebesar 7,25 persen. Bulan ini, suku bunga acuan BI,mengacu pada BI 7 Day Reverse Repo Rate, ditetapkan sebesar 4,75 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengungkapkan konsolidasi perbankan dilakukan untuk mengakomodasi risiko yang timbul dari tingginya kredit macet (NPL). Efeknya, bank cenderung enggan untuk melakukan ekspansi kredit secara agresif.

BI mencatat, per Januari 2017, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) masih berada di kisaran 3,1 persen (gross) atau 1,4 persen (net). Angka itu naik dari periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 2,7 persen (gross) atau 1,4 persen (net).

"Suku bunga kredit jadi agak sedikit terhambat turun karena perbankan menanggung misalnya biaya NPL, provisi, dan lainnya," tutur Dody dalam konferensi pers di Gedung Thamrin BI, Kamis (16/3).

Selain itu, masih berlanjutnya konsolidasi yang dilakukan korporasi masih menghambat permintaan kredit. Akibatnya, bank kesulitan untuk melakukan ekspansi kredit.

Dody berharap, seiring dengan rampungnya konsolidasi perbankan dan korporasi, bank dapat segera menurunkan suku bunga kredit di pasar.

"Saya tidak punya data yang kuat terkait kapan konsolidasi itu akan selesai, kata Dody.

Di sisi lain, transmisi kebijakan pelonggaran moneter dan makroprudensial BI lebih cepat untuk menurunkan suku bunga deposito. Tercatat, secara tahunan, suku bunga deposito telah turun 128 basis poin (bps).

Sebagai informasi, pertumbuhan kredit Januari 2017 tercatat sebesar 8,3 persen (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 7,9 persen (yoy).

Namun, angka itu masih lebih rendah jika dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu, 9,6 persen (yoy). Pertumbuhan kredit masih terbatas karena terus berlanjutnya konsolidasi yang dilakukan korporasi dan masih terbatasnya permintaan kredit.

Selanjutnya, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Januari 2017 tercatat sebesar 10,0 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 9,6 persen (yoy). Angka itu juga lebih tinggi dibandingkan periode Januari 2016 yang tercatat 6,8 persen.

Adapun rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan tercatat sebesar 23,0 persen, dan rasio likuiditas (AL/DPK) berada pada level 21,8 persen.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER