Investor Jerman Lirik Investasi Smelter Nikel Rp10,4 Triliun

CNN Indonesia
Senin, 20 Mar 2017 18:24 WIB
Dua perusahaan Jerman menyatakan minat untuk bekerja sama dengan perusahaan pelat merah pertambangan Indonesia di proyek fasiltas pemurnian (smelter) nikel.
Dua perusahaan Jerman menyatakan minat untuk bekerja sama dengan perusahaan pelat merah pertambangan Indonesia di proyek fasiltas pemurnian (smelter) nikel. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dua perusahaan asal Jerman menyatakan minat untuk bekerja sama dengan perusahaan pelat merah pertambangan Indonesia untuk menanamkan modal di proyek fasiltas pemurnian (smelter) nikel senilai US$800 juta atau setara dengan Rp10,4 triliun (asumsi kurs Rp13.000 per dolar AS).

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong menyatakan minat tersebut disampaikan saat ia melakukan kunjungan kerja ke beberapa negara di Eropa pada 15-22 Maret 2017.

Kunjungan tersebut dilakukan untuk mempromosikan Indonesia sebagai salah satu destinasi investasi yang atraktif bagi perusahaan Eropa. Beberapa negara yang dikunjungi Thomas di antaranya Jerman, Perancis Swedia, Inggris dan Denmark.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Thomas menjelaskan, kesempatan kunjungan kerja tersebut dimanfaatkan untuk bertemu dengan perusahaan-perusahaan Jerman yang berminat menanamkan modalnya di Indonesia.

"Di antaranya adalah perusahaan Jerman dengan rencana investasi US$ 800 juta, sementara satu perusahaan lainnya di bidang usaha sektor gas belum menyebutkan berapa nilai investasinya," tutur Thomas melalui keterangan resmi, dikutip Senin (20/3).

Kunjungan kerja yang dilakukan mantan Menteri Perdagangan ini juga dimanfaatkan untuk bertemu dengan beberapa fund managers maupun perbankan di Jerman.

"Jerman merupakan salah satu negara penting di Eropa yang juga merupakan kontributor utama investasi di Indonesia," ujarnya.

Menurut Thomas, kondisi perekonomian Indonesia yang relatif stabil ditambah dengan fundamental makro ekonomi yang solid didukung oleh arus invetasing asing langsung (FDI) yang tinggi merupakan daya tarik investasi utama bagi perusahaan Jerman.

Sebagai catatan, aliran penanaman modal dari Eropa yang dalam lima tahun terakhir mengalir ke Indonesia sebesar US$13,3 miliar atau setara dengan Rp 172,9 triliun (asumsi kurs rupiah Rp 13.000 per dolar AS).

Lima besar investasi dari Eropa yang masuk ke Indonesia adalah dari Belanda, Inggris, Perancis, Luxembourg dan Jerman.

Jika dirinci berdasarkan sektor, maka nilai investasi yang masuk dari Eropa pada tahun 2012-2016 tersebut disumbang oleh sektor kimia dasar dan farmasi dengan porsi mencapai 26 persen, diikuti oleh sektor pertambangan 20 persen serta pergudangan dan telekomunikasi sebesar 15 persen.

Tahun lalu, total penanaman modal asing langsung (foreign direct investment/FDI) ke Indonesia mencapai US$28,9 miliar atau naik 8,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sebesar US$133 juta di antaranya berasal dari investor Jerman.

Adapun total realisasi investasi di sektor pertambangan mencapai 1.130 proyek dengan nilai US$2,74 miliar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER