Pertamina Tambah 2 Kabupaten Penikmat Program BBM Satu Harga

CNN Indonesia
Kamis, 23 Mar 2017 15:20 WIB
Dari rencana 148 kabupaten, PT Pertamina (Persero) telah menambah daerah sasaran BBM satu harga menjadi 150 kabupaten.
Dari rencana 148 kabupaten, PT Pertamina (Persero) telah menambah daerah sasaran BBM satu harga menjadi 150 kabupaten. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) menyatakan telah menambah titik penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagai bagian dari program BBM satu harga. Dari rencana 148 kabupaten, Pertamina telah menambah daerah sasaran BBM satu harga menjadi 150 kabupaten.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina M. Iskandar mengatakan, tambahan wilayah itu diperoleh dari pemetaan lanjutan yang dilakukan oleh perusahaan hingga tanggal 17 Maret 2017 lalu.

Menurutnya, ada kemungkinan wilayah sasaran BBM satu harga ini bisa bertambah mengingat saat ini perusahaan dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih meminta data dari Pemerintah Daerah setempat untuk mencari wilayah-wilayah yang perlu disusupi program BBM satu harga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti kemarin saja, kami koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Maluku Utara untuk menentukan wilayah-wilayah mana saja yang urgent untuk dibangun penyaluran Pertamina. Angka sasaran ini bergerak terus," jelas Iskandar di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (23/3).

Pertamina Tambah Dua Kabupaten untuk BBM Satu HargaIlustrasi SPBU nelayan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Lebih lanjut ia menuturkan, sembilan dari 150 wilayah tersebut sudah beroperasi. Sehingga, Pertamina tinggal merealisasikan BBM satu harga di 142 wilayah lainnya. Namun menurutnya, ke-142 wilayah tersebut memiliki masalah masing-masing.

Iskandar merinci, masih ada 27 wilayah yang belum memiliki investor penyalur BBM, 45 wilayah yang belum disurvei moda transportasi pengangkutan BBM yang ideal, hingga delapan wilayah yang belum memiliki kelengkapan dokumen.

Bahkan menurutnya, masih ada 30 lokasi yang belum ditentukan titik Agen Premium Minyak dan Solar (APMS) yang akan dibangun.

"Salah satu lokasi yang belum ditentukan titik penyaluran BBM tersebut adalah Kepulauan Seribu di DKI Jakarta. Pasalnya, pulau-pulau itu harus dilakukan paving sebelum bisa dibangun titik penyaluran BBM. Selain itu, pulau-pulau itu belum diizinkan ditaruh BBM oleh pemerintah kabupaten setempat," jelasnya.

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa Kementerian ESDM sangat mendukung perusahaan dalam menuntaskan berbagai kendala tersebut. Salah satunya, Kementerian ESDM telah mengirim surat kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun infrastruktur jalan raya agar distribusi BBM menuju titik APMS bisa lebih mudah.

"Kalau menggunakan darat, biaya distribusi bisa lebih murah. Sehingga, harga BBM yang dijual di wilayah tersebut bisa sesuai dengan ongkosnya," pungkas Iskandar.

Rambah Wilayah Terpencil

Sebagai informasi, sebelumnya BBM satu harga sudah merambah sembilan wilayah hingga awal Maret lalu yang terdiri dari Pulau Batu di Provinsi Sumatera Utara, Siberut Tengah di Sumatera Barat.

Kamudian, Kepulauan Karimun Jawa di Jawa Tengah, Pulau Raas di Jawa Timur, Tanjung Pengamus di Nusa Tenggara Barat, Waingapu di Nusa Tenggara Timur, Wangi-Wangi di Sulawesi Tenggara, Moswaren di Papua Barat, dan Long Apari di Kalimatan Timur.

Menurut peta jalan BBM Satu Harga, pemerintah menargetkan pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Mini di 22 lokasi dalam 14 provinsi sepanjang tahun 2017.

Kapasitas tiap SPBU Mini sebesar 5 kilo liter (kl) per hari akan tersebar di Sumatera Barat, Kepulauan Natuna, Provinsi Bengkulu, Kalimantan Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

Sementara di tahun 2018, pemerintah akan membangun Lembaga Penyalur Daerah Terpencil di 45 lokasi yang akan terus ditingkatkan hingga target terpenuhi di tahun 2020.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER