Meski Dikritik, Bank Mandiri Kukuh Biayai Semen Rembang

CNN Indonesia
Jumat, 24 Mar 2017 18:21 WIB
Bank Mandiri menilai Semen Indonesia berkomitmen meningkatkan pengelolaan lingkungannya, sehingga dipastikan tidak akan berdampak negatif ke masyarakat.
Bank Mandiri menilai Semen Indonesia berkomitmen meningkatkan pengelolaan lingkungannya, sehingga dipastikan tidak akan berdampak negatif ke masyarakat. (CNN Indonesia/Damar Sinuko)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berkukuh tetap mengucurkan pinjaman kepada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk senilai total Rp3,96 triliun yang digunakan untuk mengembangkan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah.

Kredit tersebut diberikan dengan rincian Rp3,46 triliun untuk kredit investasi (KI) dan Rp500 miliar untuk kredit modal kerja (KMK).

Direktur Utama Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, kebijakan tersebut diambil dengan pertimbangan dampak positif yang diberikan usai pabrik tersebut beroperasi penuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebetulan Jumat beberapa waktu lalu saya ke Rembang bareng-bareng dengan Dirut Semen Indonesia. Saya melihat secara ekonomi, pabrik ini sangat bermanfaat untuk menaikkan taraf hidup masyarakat di sana," ujar Kartika, Jumat (24/3).

Ia mengakui, isu lingkungan menjadi hal krusial yang disorot Mandiri sebelum mengucurkan kredit ke perusahaan tersebut. Namun ia mengaku telah mendapat jaminan dari Semen Indonesia soal pengelolaan dampak lingkungan

"Memang yang harus dipertajam adalah pengelolaan lingkungan, mereka berkomitmen akan meningkatkan pengelolaan lingkungannya, sehingga nanti dipastikan tidak akan memberikan dampak negatif ke masyarakat sekitar," ujar pria yang kerap disapa Tiko tersebut.

Ia melanjutkan, komitmen kredit tersebut hampir seluruhnya telah dikucurkan sehingga tidak ada alasan bagi Mandiri untuk menarik kembali fasilitas kredit tersebut.

"Pabriknya sudah mau jadi sudah kami kucurkan duitnya. AMDAL-nya sudah diperbaiki lagi dan itu sudah clear," pungkas Kartika.

Sebelumnya, Koalisi Responsi Bank mendesak Mandiri untuk menghentikan pembiayaan kreditnya kepada perusahaan semen yang ditengarai merusak lingkungan dan mengancam sumber penghidupan masyarakat sekitar kawasan karst, Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah.

Maria Lauranti, Koordinator Responsi Bank Indonesia menuturkan, dalam assessment 2014-2016 terhadap kebijakan pemberian kredit dan investasi yang dilakukan oleh Koalisi ResponsiBank Indonesia, Mandiri tidak mendapatkan skor apapun pada sektor Pertambangan.

Hal ini berarti, Mandiri tidak memiliki kebijakan apapun mengenai sektor pertambangan berikut industri pengolahannya serta konstruksi, dan kedua, Bank Mandiri memiliki kebijakan untuk screening pinjaman, namun tidak mempublikasikannya.

“Dengan asumsi Bank Mandiri tidak memiliki kebijakan khusus dalam penyaluran pinjaman bagi sektor berisiko tinggi, hasil assessment terhadap Mandiri dalam sektor pertambangan ini menunjukkan bahwa tidak ada kebijakan dari Bank Mandiri kepada debitur-debiturnya untuk menaati prinsip-prinsip hak asasi manusia maupun pelestarian lingkungan hidup yang sudah banyak diadopsi oleh sektor keuangan internasional,” tegas Maria.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER