Terimbas Topan, BHP Billiton Umumkan Force Majeure

CNN Indonesia
Rabu, 05 Apr 2017 15:54 WIB
Perusahaan eksportir batu bara terbesar untuk memproduksi baja ini menjelaskan, force majeure disebabkan oleh angin topan yang merusak jalur kereta api.
Perusahaan eksportir batu bara terbesar untuk memproduksi baja ini menjelaskan, force majeure disebabkan oleh angin topan yang merusak jalur kereta api. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan tambang asal Australia, BHP Billiton Ltd. mengumumkan kondisi force majeure pada Rabu (5/4) terkait pengiriman batu bara dari tambang Bowen Basin di Australia. Force majeure disebabkan oleh angin topan yang merusak jalur kereta api antara lokasi tambang hingga pelabuhan.

Force majeure ditetapkan bagi sembilan tambang milik perusahaan di Bowen Basin yang dikerjasamakan dengan Mitsubishi Corporation, atau dikenal dengan nama BHP Billiton Mitsubishi Alliance (BMA).

Selain itu, kondisi serupa juga ditetapkan bagi dua tambang yang dikerjasamakan dengan Mitsui, yang dikenal dengan nama BHP Billiton Mitsui Coal (BMC).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut perusahaan eksportir batu bara terbesar untuk memproduksi baja ini, jalur kereta yang melewati kawasan pegunungan terhantam tanah longsor dan menghalangi jalur kereta api. Operator jalur kereta api tersebut, Aurizon Holdings, membutuhkan waktu lima pekan untuk memperbaiki kerusakannya.

"BHP Billiton mengonfirmasi bahwa force majeure telah ditetapkan bagi seluruh produk batu bara BMA dan BMC sebagai imbas dari badai topan Debbie yang merusak infrastruktur transportasi Aurizon," jelas perusahaan melalui pernyataan resmi.

Sembari menunggu perbaikan, jalur alternatif pengiriman lain sedang dipertimbangkan BHP Billiton. Dengan demikian, BHP Billiton adalah perusahaan keempat yang mengumumkan force majeure di wilayah pertambangan tersebut.

Sebagai informasi, force majeure adalah sebuah kondisi di mana penjual atau pembeli tidak bisa memenuhi kewajibannya. Biasanya, force majeure disebabkan oleh dua hal, yaitu bencana alam atau kecelakaan kerja.

"BHP Billiton terus mencari opsi akses lain dari lokasi tambang ke pelabuhan pengiriman batu bara. Kami terus memeriksa dampak kerusakan tersebut terhadap produksi. Kami akan menyediakan informasi dalam beberapa pekan mendatang," ungkapnya.

Implikasinya, harga batu bara peringkat tinggi (kokas) berjangka di pasar Cina melonjak 7 persen seiring kekhawatiran pelaku pasar akan berkurangnya persediaan batu bara dari Australia.

Setelah pasar Cina, harga batu bara premium Australia di pasar Singapura tercatat melonjak 43 persen dalam dua hari terakhir.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER