ESDM Siap Buka Penuh Data Migas untuk Rangsang Investasi

CNN Indonesia
Kamis, 06 Apr 2017 09:39 WIB
Pada tahun lalu, investasi hulu migas untuk eksplorasi tercatat US$11,2 miliar atau menurun 26,79 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar US$15,3 miliar.
Pada tahun lalu, investasi hulu migas untuk eksplorasi tercatat US$11,2 miliar atau menurun 26,79 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar US$15,3 miliar. (ANTARA FOTO/Dedhez Angara)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan payung hukum agar perusahaan migas bisa mengakses data eksplorasi secara terbuka (open data). Pemerintah berharap cara ini bisa menarik investasi hulu migas yang masih lesu terhantam harga minyak yang rendah.

Setelah peraturan ini muncul, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, perusahaan migas di seluruh dunia bisa mendaftar akses data eksplorasi Indonesia. Jika tertarik, perusahaan tersebut bisa datang ke Indonesia untuk menawar Wilayah Kerja (WK) yang diinginkan.

"Ibarat masuk ke acara pameran, regulasi yang ada saat ini seperti membayar karcis yang mahal untuk masuk ke pameran. Padahal, harga karcisnya mahal, sehingga orang belum tentu mau masuk pamerannya. Sementara, dengan cara ini, masuk pamerannya gratis meskipun harus daftar terlebih dulu," ujar Wiratmaja, Rabu (5/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, perusahaan migas harus datang ke Indonesia untuk mendapatkan data terkait eksplorasi. Namun, data eksplorasi itu terkadang belum diserahkan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang melakukan studi tersebut, sehingga kadang beberapa perusahaan migas pulang ke negaranya dengan tangan hampa.

Untuk itu, pemerintah akan meminta KKKS memberikan data eksplorasinya. Setelah itu, pemerintah akan memilah data-data eksplorasi apa saja yang bisa dimuat secara bebas.

"Dengan peraturan baru, nanti tinggal bilang saja perusahaannya berbasis di mana lalu tinggal daftar online. Setelah itu, kami verifikasi. Kalau benar, mereka boleh daftar dan minta data untuk diunduh. Tentu saja, tidak semua data dikeluarkan," paparnya.

Di dalam melakukan kebijakan ini, pemerintah mencontoh Meksiko yang dianggap sebagai tolak ukur utama regulasi open data. Wiratmaja menuturkan, wilayah Teluk Meksiko tahun sebelum 2013 sangat minim wilayah eksplorasi. Namun, setelah kebijakan open data dilakukan di tahun itu, wilayah kerja eksplorasi semakin banyak.

"Kami harap, kedepannya tidak ada lagi biaya untuk akses data itu. Jadi, ahli-ahli geologi dan perusahaan-perusahaan top boleh lihat. Setelah matang, baru mereka bisa datang ke Indonesia," pungkas Wiratmaja.

Menurut data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), saat ini terdapat 198 WK eksplorasi yang ada di Indonesia. Angka tersebut mengambil 69,96 persen dari total 283 WK migas yang terdapat di Indonesia.

Pada tahun lalu, investasi hulu migas untuk eksplorasi tercatat US$11,2 miliar atau menurun 26,79 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar US$15,3 miliar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER