Jakarta, CNN Indonesia -- Anak usaha PT Pertamina (Persero) dibidang hulu migas internasional, PT Pertamina Internasional EP (PIEP) mencatatkan produksi 150 ribu setara barel minyak per hari (BOEPD) sepanjang kuartal I 2017. Angka tersebut tumbuh 18,11 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 127 ribu BOEPD.
Presiden Direktur PIEP Slamet Riadhy menjelaskan, produksi migas tersebut dihasilkan dari enam negara. Tiga negara merupakan wilayah produksi yang sudah ada
(existing) yang terdiri dari Aljazair, Irak, dan Malaysia. Sementara itu, tiga negara lainnya, yakni Tanzania, Gabon, dan Nigeria merupakan negara operasi baru.
Ketiga negara baru ini merupakan hasil akuisisi perseroan atas perusahaan Perancis, Maurel et Prom dengan porsi saham sebesar 72,65 persen pada akhir Februari lalu. Dengan bertambahnya wilayah kelolaan, secara otomatis produksi juga ikut bertambah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PIEP juga berhasil mendongkrak cadangan dari semula 409 juta setara barel minyak (BOE) menjadi 533 juta BOE," ungkap Slamet melalui siaran pers, dikutip Selasa (11/4).
PIEP pun berharap bisa memproduksi migas di lapangan internasional sebesar 650 ribu BOEPD di tahun 2025 mendatang. Target produksi tersebut dapat dicapai setelah bisnis Pertamina di luar negeri merambah hingga 12 negara.
Adapun rencananya, sebanyak 250 ribu BOEPD atau 38,46 persen dari rencana produksi 2025 dipenuhi dari tiga negara lama yaitu Aljazair, Irak, dan Malaysia. Sementara itu, sisanya berasal dari sembilan wilayah operasional baru yang didapat dari akuisisi Maurel et Prom tersebut.
"Kami optimistis, target 650 itu dapat tercapai dengan rasio
reserve to production selama 20 tahun," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam menjelaskan, akuisisi aset Pertamina di luar negeri bisa menyumbang 33 persen produksi migas di tahun 2025 yang diperkirakan sebesar 1,9 juta BOEPD.
"Tiga blok produksi Pertamina kini bertambah tiga, yaitu Gabon, Tanzania, dan Nigeria. Jadi sekarang kita bersyukur Pertamina ada di 12 negara," terang Syamsu.