ESDM Minta Pertamina Bagi 30% Hak Partisipasi Blok Mahakam

CNN Indonesia
Rabu, 12 Apr 2017 11:13 WIB
Angka ini jauh lebih rendah dari permintaan ESDM sebelumnya kepada Pertamina, yakni share down 39 persen kepada calon mitranya di Blok Mahakam.
Angka ini jauh lebih rendah dari permintaan ESDM sebelumnya kepada Pertamina, yakni share down 39 persen kepada calon mitranya di Blok Mahakam. (www.skkmigas.go.id).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta PT Pertamina (Persero) untuk membagi hak partisipasinya di Blok Mahakam sebesar 30 persen kepada calon mitranya. Angka ini jauh lebih rendah dari permintaan sebelumnya, yaitu 39 persen.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja mengungkapkan, sesuai dengan keputusan pemerintah, Pertamina hanya diperbolehkan share down (membagi) maksimal 30 persen dengan sistem business-to-business (b-to-b).

Menurutnya, peluang share down 39 persen dimungkinkan asal Pertamina menyerahkan surat permintaan revisi ke pemerintah. "Nanti, Pertamina memberikan proposal ke pemerintah. Lalu, dievaluasi lagi. Apakah bisa atau tidak (share down 39 persen). Yang jelas, saat ini Keputusan Menteri sampai saat ini hanya memperbolehkan 30 persen saja," ujarnya, Rabu (11/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan itu juga didukung Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar yang menyebut bahwa pemerintah masih menginginkan share down Pertamina di Blok Mahakam sebesar 30 persen.

Selain itu, Arcandra mengatakan, peningkatan share down merupakan permintaan dari operator Blok Mahakam saat ini, yaitu Total E&P Indonesie. Sayang, ia akui, tak tahu alasan perusahaan tersebut meminta tambahan share down di Blok Mahakam.

"Kami tetap bertahan di angka 30 persen. Total yang meminta 39 persen. Tetapi, jujur, saya tidak tahu dasar angka ini darimana," ungkapnya.

Kendati demikian, pemerintah telah meminta Total untuk mengajukan permohonan formal kepada Pertamina agar bisa diproses secepatnya secara b-to-b. "Ajukan dulu suratnya, nanti biar dievaluasi," terang Arcandra.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam menuturkan, sampai saat ini, belum ada surat resmi dari Total dan mitra sebelumnya dalam menggarap Blok Mahakam, Inpex Corporation, ihwal peningkatan porsi share down di Blok Mahakam.

Kendati demikian, Syamsu bilang, Total masih ingin berpartisipasi di Blok Mahakam. Hal itu diungkap perusahaan asal Perancis tersebut saat menyambangi kantor Kementerian ESDM baru-baru ini.

"Kalau masih ingin bergabung, silahkan sampaikan surat. Seperti apa cara bergabungnya, keinginannya seperti apa. Kami minta secara resmi, bukan hanya omongan," ucapnya.

Meski polemik share down ini terus berlangsung, menurut Syamsu, Total dan Inpex masih punya hak eksklusif memperoleh share down Pertamina hingga 31 Desember 2017 nanti. Tenggat itu bertepatan dengan berakhirnya kontrak bagi hasil produksi (Production Sharing Contract/PSC) Total atas Mahakam.

"Tapi, setelah tanggal itu, kalau ada yang tertarik, boleh-boleh saja (untuk bergabung)," jelas Syamsu.

Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan menjelaskan, penawaran saham ke calon mitra Pertamina bisa meningkat dari 30 persen ke angka 39 persen. Selain itu, share down akan diberikan ke pemerintah daerah (Pemda) sebesar 10 persen, sesuai beleid yang tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 37 Tahun 2016.

Dengan demikian, nantinya hak partisipasi minimal Pertamina di Blok Mahakam akan berkurang dari 70 persen ke 51 persen. "Penawaran saham maksimal bisa mencapai maksimal 39 persen kepada kontraktor existing, dan Pertamina bisa melaksanakan kegiatan produksi bersama-sama dengan kontraktor existing," imbuh Jonan.

Sebagai informasi, Total mulai mengelola Blok Mahakam sejak 1968 dan bermitra dengan Inpex dengan hak partisipasi masing-masing sebesar 50 persen.

Mulai 1 Januari 2018, Pertamina akan berperan selaku operator baru Blok Mahakam dengan kepemilikan 100 persen. Sesuai syarat dan ketentuan (Terms and Condition/T&C) pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Mahakam pasca 2017, Pertamina bisa memberi hak partisipasi minoritas dengan nilai maksimal 30 persen kepada Total dan Inpex.

Menurut data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), produksi minyak harian Blok Mahakam tercatat 58.174 barel per hari sepanjang kuartal I 2017. Sementara itu, produksi gasnya tercatat di angka 1.552 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) di periode yang sama.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER