Energi Mega Persada Ngebet Lego Saham Lapangan Buzi Mozambik

CNN Indonesia
Rabu, 12 Apr 2017 17:30 WIB
Perusahaan migas milik grup Bakrie ini benar-benar ingin menjual hak partisipasinya di Mozambik agar bisa fokus mengembangkan lapangan dalam negeri.
Perusahaan migas milik grup Bakrie ini benar-benar ingin menjual hak partisipasinya di Mozambik agar bisa fokus mengembangkan lapangan dalam negeri. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Energi Mega Persada Tbk mengaku telah mendapatkan peminat atas hak partisipasinya (Participating Interest/PI) di lapangan Buzi Exploration and Production Concession Contract (EPCC), Mozambik. Tercatat, ada tiga perusahaan yang tertarik membeli hak partisipasi emiten minyak dan gas milik Grup Bakrie itu.

Chief Investor Relations EMP Herwin Wahyu Hidayat enggan memberitahu nama-nama perusahaan tersebut karena EMP sudah melakukan kesepakatan rahasia (confidential agreement) dengan tiga peminat hak partisipasi tersebut. Ia hanya menyebut, tiga perusahaan itu terdiri dari dua perusahaan Eropa dan satu perusahaan Asia.

"Ada tiga perusahaan yang berminat. Feeling saya sih, mereka tidak hanya ingin membeli hak partisipasi namun juga ingin menjadi operator di lapangan tersebut," tutur Herwin, Rabu (12/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut ia menuturkan, ketiga peminat tersebut sedang melakukan uji tuntas (due dilligence) setelah EMP melakukan pembukaan ruang data (data room). Namun, hingga saat ini, perusahaan belum menerima surat resmi terkait penawaran hak partisipasi (offer letter) dari ketiga peminat tersebut.

Padahal, proses lelang bisa dimulai lebih cepat jika ketiga perusahaan tersebut mengumpulkan offer letter-nya. Akibat respons calon pembeli yang tidak bisa diprediksi, Herwin enggan mematok tenggat waktu penyelesaian divestasi hak partisipasi tersebut.

"Karena kami memang tinggal menunggu offer letter saja. Kalau itu sudah ada, kan bisa dilihat berapa besar peminatan mereka, harga yang mereka tawarkan, dan lain-lain. Kami sih ingin melepas PI ini secepatnya," lanjut Herwin.

Menurutnya, perusahaan benar-benar ingin menjual hak partisipasinya di Mozambik agar bisa fokus di pengembangan lapangan dalam negeri. Selain itu, perusahaan juga tidak ragu menjual hak partisipasinya asal harga yang ditawarkan tiga calon pembeli itu sesuai dengan ekspektasi perusahaan.

"Apalagi, belum ada produksi dari lapangan ini. Kami baru melakukan eksplorasi dan discovery, karena kami sudah memiliki cadangan gas sebesar 200 miliar kaki kubik (bcf) yang sudah tersertifikasi. Jika memang harganya bagus, ya kenapa tidak (untuk dilepas)?" pungkasnya.

Sebagai informasi, saat ini EMP menggenggam hak partisipasi di lapangan Buzi sebesar 75 persen yang dibeli perusahaan pada tahun 2013 dengan harga US$175 juta. Sementara itu, sisa hak partisipasi sebesar 25 persen diapit oleh pemerintah Mozambik melalui perusahaan migas pelat merahnya, Empresa Nacional de Hidrocarbonetos (ENH).

Hingga akhir 2016, produksi minyak harian EMP tercatat sebesar 8.700 barel per hari dan gas sebanyak 200 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Produksi minyak yang signifikan dihasilkan dari Wilayah Kerja (WK) Offshore North West Java (ONWJ), di mana perusahaan mengempit hak partisipasi sebesar 36,72 persen di sana. Sementara itu, produksi gas yang utama berasal dari blok Bentu yang dioperatori langsung oleh EMP serta blok Kangean, di mana 50 persen hak partisipasinya dipegang oleh perusahaan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER