Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk meraup laba bersih sebesar Rp6,47 triliun pada kuartal I 2017. Pencapaian ini tercatat tumbuh 5,5 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp6,1 triliun.
Pertumbuhan laba bersih ini ditopang oleh peningkatan penyaluran kredit perseroan, sekaligus kenaikan pendapatan berbasis komisi (
fee based income).
Direktur Utama BRI Suprajarto mengklaim, penyaluran kredit perseroan tumbuh di atas rata-rata industri. Yakni, mencapai 16,4 persen dari Rp561,1 triliiun per kuartal I 2016 menjadi sebesar Rp653,1 triliun pada periode yang sama tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kinerja kredit nan
kinclong tersebut didorong oleh segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Segmen ini juga masih mendominasi portfolio kredit perseroan.
"Kenaikan laba bersih juga ditopang oleh
fee based income yang meningkat 29 persen (
year on year) pada kuartal I 2017 ini jadi Rp2,5 triliun.
Fee based income ini berkontribusi 9,2 persen terhadap total pendapatan kami, terutama yang berasal dari
fee e-banking dan simpanan," ujarnya, Kamis (20/4).
Faktor penopang lainnya, Direktur BRI Haru Koesmahargyo mengatakan, biaya dana (
cost of fund) perseroan membaik. Hal ini tercermin dari penurunan biaya dana sebesar 0,24 persen.
Tengok saja, dana murah (casa) perseron masih mendominasi 56,6 persen. Tak cuma itu, porsi casa juga meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang sekitar 56,5 persen.
Di sisi lain, rasio kredit bermasalah (
nonperforming loan/NPL)
gross semakin terkendali dari 2,22 persen menjadi hanya 2,16 persen. Bank pelat merah ini juga mengerek NPL
coverage-nya menjadi 181,55 persen. Sehingga, risiko kredit macet tak akan mengkhawatirkan.
Adapun, hingga akhir tahun, BRI mematok pertumbuhan laba bersih di kisaran 3 persen-5 persen dibandingkan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp25,8 triliun.
"Perolehan laba kami mulai membaik dibandingkan dua tahun terakhir. Cadangan membaik, biaya dana turun, porsi
fee based income naik. Dengan kondisi ini, kami berani menumbuhkan laba di atas 5 persen atau bisa kembali
double digit," tutur Wakil Direktur Utama BRI Sunarso.