Gelar Musrenbang, Bambang Brodjonegoro Fokus ke Enam Sektor

CNN Indonesia
Rabu, 26 Apr 2017 11:24 WIB
Enam sektor itu adalah industri pengolahan terutama non migas, pertanian, perdagangan, informasi dan komunikasi, konstruksi, serta jasa keuangan.
Enam sektor itu adalah industri pengolahan terutama non migas, pertanian, perdagangan, informasi dan komunikasi, konstruksi, serta jasa keuangan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) /Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan bakal fokus pada enam sektor utama yang memiliki sumbangan terbesar terhadap pertumbuhan

Enam sektor utama yang memiliki sumbangan terbesar terhadap pertumbuhan, yaitu industri pengolahan terutama non migas, pertanian, perdagangan, informasi dan komunikasi, konstruksi, serta jasa keuangan.

Hal itu dinyatakan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2017 dalam rangka menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2018. Tahun ini, penyelenggaraan kegiatan mengangkat tema "Memacu Investasi dan Infrastruktur untuk Pertumbuhan dan Pemerataan".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penyelenggaraan Musrenbangnas ini merupakan bentuk koordinasi untuk mensinkronkan rencana pembangunan nasional dengan rencana pembangunan daerah," tutur Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro dalam sambutannya di acara pembukaan Musrenbangnas 2017 di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (26/4).

Bambang mengungkapkan, tahun depan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,4 hingga 6,1 persen, atau pada titik 5,6 persen.

"Pembangunan akan difokuskan pada tiga sektor prioritas yang akan ditinggkatkan peranannya terhadap pertumbuhan dan penciptaan lapangan pekerjaan yaitu industri pengolahan, pertanian, dan pariwisata. Sementara, konsumsi dan investasi tetap harus menjadi pendorong pertumbuhan," ujarnya.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tahun lalu, lanjut Bambang, penyusunan RKP 2018 menggunakan prinsip money follows program melalui pendekatan tematik, holistik, integratif, dan spasial. Hal tersebut diejawantahkan ke dalam empat fokus perkuatan.

Pertama, perkuatan perencanaan dan penganggaran. Hal ini terutama dilakukan terutama dengan menajamkan prioritas nasional dan program prioritas tahun 2018,serta memperkuat koordinasi antara kementerian/lembaga (K/L) dan pusat-daerah.

Kedua, perkuatan pengendalian perencanaan, yang dilakukan dengan menyusun proyek prioritas pembangunan hingga level proyek atau 'satuan 3' untuk memastikan perencanaan dilaksanakan dengan baik.

Ketiga, perkuatan perencanaan berbasis kewilayahan yang dilakukan dengan penyusunan proyek prioritas hingga detail rencana lokasi pembangunan.

Keempat, perkuatan integrasi sumber pendanaan, baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), maupun badan usaha melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan Pembiayaan Investasi Non Anggaran (PINA).

Sebagai informasi, Musrenbangnas 2017 akan dilaksanakan pada 26 April hingga 9 Mei 2017. Acara dibuka Presiden Jokowi dan dihadiri pimpinan lembaga tinggi negara, para menteri, dan kepala lembaga pemerintah non kementerian, para gubernur, dan para bupati/wali kota.

Selanjutnya, hasil Musrenbangnas akan dituangkan dalam Rancangan Akhir RKP 2018 untuk dibahas dalam Sidang Kabinet Paripurna untuk ditetapkan menjadi RKP 2018 dan disahkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah yang akan diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Ditargetkan, RKP 2018 bisa rampung dan disampaikan kepada publik dalam acara Peluncuran RKP 2018 oleh Presiden Joko Widodo pada Juli 2017.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER