Laba Bersih Sampoerna Naik 5,78 Persen Sampai Maret 2017

CNN Indonesia
Kamis, 27 Apr 2017 08:40 WIB
Laba bersih Sampoerna ditopang oleh naiknya penjualan rokok selama kuartal I sebesar 2,96 persen menjadi Rp22,57 triliun dari sebelumnya Rp21,92 triliun.
Laba bersih Sampoerna ditopang oleh naiknya penjualan rokok selama kuartal I sebesar 2,96 persen menjadi Rp22,57 triliun dari sebelumnya Rp21,92 triliun. (CNN Indonesia/Gentur Putro Jati)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk membukukan kinerja yang positif dalam tiga bulan pertama tahun ini. Perusahaan meraup laba sebesar Rp3,29 triliun, atau naik 5,78 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,11 triliun.

Mengutip laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan Rabu (26/4), laba bersih ini ditopang oleh naiknya penjualan perusahaan selama kuartal I sebesar 2,96 persen menjadi Rp22,57 triliun dari sebelumnya Rp21,92 triliun.

Bila dirinci, penjualan dalam negeri memberi kontribusi terbanyak dengan didominasi penjualan sigaret kretek mesin senilai Rp14,7 triliun. Bila dilihat, sigaret kretek mesin bertahan menjadi penyumbang penjualan terbanyak bagi perusahaan. Tahun lalu, penjualan sigaret kretek mesin sendiri sebesar Rp13,65 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sisanya adalah penjualan sigaret kretek tangan sebesar Rp4,58 triliun, sigaret putih mesin sebesar Rp3,07 triliun, dan lain-lain Rp89,57 miliar.

Sementara penjualan ekspor tercatat turun hampir 17 persen menjadi hanya Rp120,36 miliar dari sebelumnya Rp144,84 miliar.

Namun demikian, ditengah kenaikan pendapatan dan laba bersih perusahaan, beban Sampoerna juga terlihat meningkat tipis. Tercatat, beban pokok penjualan tumbuh 3,07 persen menjadi Rp16,76 triliun dari Rp16,26 triliun.

Kemudian, beban administrasi perusahaan juga mengalami kenaikan 5,78 persen. Di mana sebelumnya beban administrasi di angka Rp406,52 triliun, sedangkan kuartal I tahun ini Rp430,02 triliun.

Selama periode Januari-Maret 2017, perusahaan tetap berhasil menumbuhkan asetnya dalam tiga bulan ini. Total aset emiten berkode saham HMSP hingga akhir Maret 2017 sebesar Rp51,79 triliun, atau mengalami kenaikan 21,85 persen dari sebelumnya Rp42,5 triliun.

Kinerja positif yang diraih oleh perusahaan ini membuktikan bahwa keputusan pemerintah yang menaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dan cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun ini tidak membuat kinerja salah satu emiten rokok ini turun.

Sebelumnya, analis Panin Sekuritas Frederik Rasali menjamin, Sampoerna dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) tetap akan tumbuh karena kuat dari sisi permodalan dan menggengam kapitalisasi pasar terbesar untuk emiten rokok.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER