Kencana Agri Bakal Bangun Pengolahan CPO di Sulteng

CNN Indonesia
Kamis, 27 Apr 2017 16:59 WIB
Perusahaan minyak sawit yang 20 persen sahamnya digenggam Grup Wilmar itu menyiapkan dana hingga Rp75 miliar untuk membangun pabrik pengolahan CPO.
Perusahaan minyak sawit yang 20 persen sahamnya digenggam Grup Wilmar itu menyiapkan dana hingga Rp75 miliar untuk membangun pabrik pengolahan CPO. (Dok. Sampoerna Agro)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kencana Agri Ltd berencana membangun pabrik pengolahan minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) di wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) senilai Rp75 miliar. Pabrik tersebut rencananya mulai dibangun pada semester II tahun ini dan mulai beroperasi di akhir 2018.

Kencana Agri Ltd merupakan perusahaan perkebunan yang tercatat di bursa efek Singapura. Namun, memiliki lahan perkebunan kelapa sawit dan pabrik CPO dan CPKO (Crude Palm Kernel Oil) di Indonesia.

Direktur Keuangan Kencana Agri Kent Surya menjelaskan, pada tahap awal pihaknya akan membangun pabrik tersebut dengan kapasitas 30 metrik ton per jam. Kapasitas pabrik pun ke depan tetap dapat dikembangkan menjadi 60 metrik ton per jam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Investasi pembangunan pabrik itu Rp2,5 miliar per ton per jam, kalau 30 metrik ton per jam itu jadi sekitar Rp75 miliar. Nanti 35 persen dipenuhi dari internal dan 65 persen dari perbankan," ujar Kent di Pangkalpinang, Kamis (27/4).

Saat ini, menurut Kent, pihaknya sudah memiliki lima pabrik CPO dengan kapasitas total 225 metrik ton per jam. Selain itu, Sawindo juga memiliki 1 unit pabrik CPKO dengan kapasitas 100 metrik ton per hari.

Adapun total luas lahan sawit yang dimiliki Sawindo tercatat seluas 166 ribu hektare (ha). Dari jumlah tersebut lahan yang telah ditanami seluas 66 ribu ha.

"Kami belum ada rencana untuk menambah luas lahan yang akan ditanami tahun ini, dari yang sudah ada saja," terangnya.

Kent pun menargetkan pada tahun ini volume produksi CPO dapat meningkat sekitar 15 persen. Tahun lalu, volume produksi CPO perseroan sempat anjlok dari 150 ribu ton pada 2015 menjadi 130 ribu.

Adapun, harga CPO diharapkan Kent tahun ini tak akan banyak bergeser dari saat ini yang berada di kisaran US$700 per metrik ton. Dengan demikian, pendapatan perseroan diharapkan pada tahun ini juga dapat meningkat.

"Tahun lalu kami mengalami rugi, tahun ini kami harapkan membaik dan mulai untung," terangnya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER