PT Timah Sebar Dividen Rp75,54 Miliar Setara 30 Persen Laba

CNN Indonesia
Jumat, 28 Apr 2017 19:17 WIB
Dengan besaran dividen tersebut, Timah sudah tiga tahun berturut-turut memberikan dividen sebanyak 30 persen.
Dengan besaran dividen tersebut, Timah sudah tiga tahun berturut-turut memberikan dividen sebanyak 30 persen (CNN Indonesia/Yuliyanna Fauzi)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Timah (Persero) Tbk membagi dividen kepada pemegang saham sebanyak Rp75,54 miliar atau sekitar 30 persen dari total laba bersih yang berhasil dikumpulkan perusahaan di sepanjang 2016 lalu sebesar Rp251,69 miliar.

Dengan besaran dividen tersebut, Timah sudah tiga tahun berturut-turut memberikan dividen sebanyak 30 persen.

Sebelumnya, p​​ada 2016, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut memberikan dividen sebanyak Rp30,47 miliar atau 30 persen dari Rp101,58 miliar laba bersih di 2015.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, pada 2015, perusahaan juga mengucurkan dividen 30 persen kepada pemegang saham, yakni sebanyak Rp191,71 miliar dari total laba bersih 2014 mencapai Rp637 miliar.

"Dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), perusahaan kembali menetapkan dividen sebesar 30 persen," ujar Direktur Utama Timah Mochtar Riza Pahlevi usai RUPS Timah, Jumat (28/4).

Dividen tersebut dibagikan secara tunai kepada pemerintah sebesar Rp49,10 miliar dan sisanya sebanyak Rp26,44 miliar kepada pemegang saham publik. Sementara sisa laba bersih sebesar Rp176,15 miliar dicadangkan untuk kebutuhan modal perusahaan.

Pemberian dividen dari laba 2016 ini meningkat bila dibandingkan aliran dividen dari laba 2015, yakni meningkat 147 persen atau Rp101,56 miliar. Menurut Riza, hal ini sejalan dengan terkereknya laba bersih dari total keseluruhan pendapatan yang berhasil dibukukan perusahaan.

Berdasarkan kinerja emiten berkode TINS itu, perusahaan mencatat pendapatan di tahun lalu mencapai Rp6,96 triliun. Angka tersebut terbilang membaik lantaran perusahaan mampu menurunkan beban pokok pendapatan sekitar 5,09 persen menjadi Rp5,87 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp6,19 triliun.

Selain itu, peningkatan pendapatan pada 2016 juga ditopang oleh peningkatan harga timah dunia yang pada kuartal I 2016 masih berada dikisaran US$15.478 per Metrik Ton (MT) meningkat hingga kisaran US$18.000 per MT di akhir tahun lalu. Tak hanya itu, perusahaan juga mengubah strategi pengolahan bisnis dan operasi untuk menurunkan beban sembari mengerek pendapatan.

Ketiga hal tersebut rupanya cukup ampuh mengembangkan pendapatan meski produksi perusahaan yang beroperasi di Provinsi Bangka Belitung (Babel) itu justru melorot. Tercatat, produksi bijih timah pada 2016 hanya 24,12 ribu ton sedangkan di 2015 mencapai 26,36 ribu ton. Sedangkan produksi logam timah merosot dari 27,43 ribu ton menjadi 23,75 ribu ton.

Rombak Komisaris

Selain membagikan dividen, RUPS Timah juga mengubah struktur manajemen perusahaan, baik dari jajaran komisaris maupun direksi. Hal ini dilakukan untuk semakin meningkatkan kinerja perusahaan.

Pertama, Timah memberhentikan tiga komisaris, yaitu Erfi Triassunu, Bagas Angkasa, dan Eka Prasojo. Ketiganya digantikan oleh dua komisaris baru, yakni Satriya Hari Prasetya dan T. Pribadi. Sementara, jajaran komisaris yang tetap berada di kursinya, yaitu Komisaris Utama Independen Fachry Ali, Komisaris Independen Milawarma, dan Komisaris Mochtar Husein.

Kedua, dari sisi direksi, Timah memberhentikan Purwijayanto dan mengangkat Trenggono Sutioso sebagai Direktur Pengembangan Usaha dan Niaga serta mengangkat Alwin Albar sebagai Direktur Operasi dan Produksi. Sementara, Mochtar Reza Pahlevi Tabrani tetap menjadi Direktur Utama, Emil Ermindra tetap menjadi Direktur Keuangan, dan Muhammad Rizki tetap menjadi Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER