Bos Lippo Tak Berniat Jadikan Meikarta 'Ibukota' Baru

CNN Indonesia
Kamis, 04 Mei 2017 12:40 WIB
Dengan nilai investasi mencapai Rp278 triliun, Grup Lippo hanya ingin membangun kota pusat ekonomi baru di Indonesia bernama Meikarta.
Dengan nilai investasi mencapai Rp278 triliun, Grup Lippo hanya ingin membangun kota pusat ekonomi baru di Indonesia bernama Meikarta. (CNN Indonesia/Yuli Yanna Fauzie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Grup Lippo akan membangun kota baru bernama Meikarta dengan nilai investasi mencapai Rp278 triliun yang disebut bisa menyaingi peran Jakarta sebagai pusat perekonomian Indonesia.

Kendati begitu, CEO Grup Lippo James Riady rupanya belum tertarik membuat Meikarta bisa dilirik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar menjadi ibukota atau pusat pemerintahan baru bagi Indonesia.

"Urusan pemindahan ibukota, itu urusan pemerintah. Urusan kami, urusan ekonominya," kata James saat konferensi pers yang digelar di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (4/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut James, konsep awal pembangunan Meikarta ialah pusat perekonomian baru bagi Indonesia. Oleh karena itu, lokasi pembangunan Meikarta sengaja dipilih di dekat kawasan industri yang telah berkembang lebih dulu, yakni Bekasi-Cikarang. Sehingga, integrasi pengembangan kawasan industri tersebut bisa mengalir juga ke Meikarta.

Sementara bila menjadi ibukota atau pusat pemerintahan, tentu tidak mudah. Pasalnya, seluruh gedung pemerintah dan fasilitas lainnya sudah terlanjur dibangun di Jakarta. Sementara, membangun pusat perekonomian jauh lebih mudah dibandingkan memindahkan pusat pemerintahan.

"Kita kan negara demokrasi, tidak seperti China yang bisa bilang pindah, semuanya pindah," imbuh James.

Dengan begitu, sambung James, sebagai pusat perekonomian Indonesia yang baru, konsep pembangunan Meikarta sudah sangat matang, terlebih dari sisi integrasi industri dan infrastruktur.

Dari sisi industri, Meikarta akan terhubung dengan Lippo Cikarang, Jababeka, MM2100, Delta Mas, dan lainnya. Kemudian, Meikarta akan pula dikelilingi oleh pusat industri dari perusahaan-perusahaan nasional maupun multinasional raksasa, seperti Astra, Honda, Toyota, Suzuki, Mitsubishi, Isuzu, Toshiba, Samsung, Panasonic, dan lainnya.

Sementara dari sisi infrastruktur, akses Meikarta akan ditunjang oleh sejumlah infrastruktur pemerintah, seperti kereta cepat Jakarta-Bandung, ruas jalan tol Jakarta-Cikampek Elevated Highway, pelabuhan Patimban, Bandar Udara Internasional Kertajati, serta kereta api jenis monorail yang menyatukan tujuh kota di sekitar Meikarta.

Meski menjadi pusat perekonomian, James memastikan bahwa Meikarta tak mengesampingkan konsep layak huni sehingga berbagai tipe perumahan dan fasilitas penunjangnya siap hadir pula di Meikarta.

"Pemerintah sedang bicarakan bukan soal ibukota tapi bagaimana membangun Jakarta bisa menjadi tempat yang ramah tinggal, ramah kerja, dan sebagainya, itu juga ada di Meikarta," katanya.

Untuk perumahan, James mengatakan bahwa Lippo tengah membangun sebanyak 400 ribu perumahan dengan daya tampung mencapai dua juta penghuni dan 200 gedung berlantai 35-46 lantai di mana sebanyak 50 gedung disebut akan siap huni mulai Desember 2018 mendatang.

Sedangkan untuk fasilitas lainnya, Meikarta akan dilengkapi dengan tujuh mal dengan total luas 500 ribu meter persegi, rumah sakit dan pusat kesehatan internasional, pusat keuangan internasional, lima hotel internasional bintang lima, perpusatakaan nasional, Opera Theatre dan pusat kesenian serta gedung pertemuan berskala internasional.

Kemudian, Lippo juga turut menghadirkan fasilitas pendidikan berupa 10 Sekolah Dasar (SD), lima Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) bertaraf internasional dan nasional plus serta tiga Perguruan Tinggi skala nasional.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER