Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai investasi industri asuransi jiwa konvensional (tidak termasuk syariah) melonjak 22,72 persen pada kuartal I 2017 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, per Maret 2017, jumlah investasi industri asuransi jiwa konvensional mencapai Rp365,22 triliun dari sebelumnya Rp297,6 triliun.
Jika dibandingkan tahun lalu, kenaikan jumlah investasi pada kuartal I 2017 ini cukup tajam. Pasalnya, per Maret 2016, jumlah investasi asuransi jiwa konvensional hanya naik tipis sebesar 3 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian jika dirinci, pertumbuhan jumlah investasi ini ditopang oleh hasil investasi dari reksa dana, saham, obligasi negara, dan deposito.
Tercatat dana investasi yang diparkir di reksa dana pada kuartal I 2017 meningkat 33,7 persen dari Rp75,56 triliun menjadi Rp101,05 triliun.
Kemudian, kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) yang membaik sejak pertengahan tahun lalu, membuat penempatan dana investasi asuransi jiwa di keranjang saham pada kuartal I 2017 mengalami lonjakan sebesar 33,5 persen menjadi Rp118,23 triliun.
Pada periode yang sama, penempatan dana investasi pada Surat Berharga Negara naik 25,6 persen dari Rp46,68 triliun menjadi Rp58,65 triliun.
Sementara, penempatan dana investasi di deposito mengalami penurunan sebesar 9,5 persen dari Rp45,11 triliun menjadi Rp40,83 triliun. Penurunan juga terjadi pada penempatan investasi di Surat Berharga Bank Indonesia, Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset, dan bangunan dengan hak strata atau tanah dengan bangunan untuk investasi.
Pada lini industri asuransi umum atau asuransi kerugian, jumlah investasinya juga mengalami peningkatan. Tercatat investasi industri asuransi umum per kuartal I 2017 mencapai Rp62,2 triliun atau naik Rp5,7 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp58,86 triliun.
Penempatan investasi terbesar berada pada instrumen deposito yang mencapai Rp24,27 triliun atau turun 7,3 persen dari periode yang sama tahun lalu. Penurunan penempatan investasi juga terjadi pada penyertaan investasi langsung yang turun 8,8 persen dari Rp6,92 triliun menjadi Rp6,31 triliun.
Di sisi lain, penempatan investasi pada reksa dana melonjak 10,56 persen menjadi Rp10,36 triliun. Begitu pula, penempatan pada investasi saham yang mengalami kenaikan 7,5 persen menjadi Rp4,27 triliun.
Perusahaan asuransi umum PT Victoria Insurance mengungkapkan perusahaan selama ini lebih fokus untuk berinvestasi pada instrumen deposito dan obligasi.
"Hasil investasi mengalami kenaikan sekitar Rp500 juta untuk kuartal I 2016. Pada kuartal I 2016, hasil invetasi yaitu Rp3 miliar. Sementara, kuartal I 2017, hasilnya Rp3,5 miliar ," tutur Direktur Victoria Insurance Suryadi dalam paparan publik di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (4/5).
Secara keseluruhan, total investasi industri asuransi di Indonesia pada kuartal I 2017 mengalami kenaikan sebesar 19,4 persen dari Rp683,55 menjadi Rp816,14 triliun.