Jakarta, CNN Indonesia -- Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardana memproyeksikan, ekonomi Indonesia sepanjang tahun ini tumbuh pada kisaran 5,04 persen, setelah ekonomi pada kuartal I tercatat tumbuh sebesar 5,01 persen.
"Kami mempertahankan proyeksi pertumbuhan untuk keseluruhan tahun ini sebesar 5,04 persen," ujarnya, dalam pernyataan resminya seperti dikutip dari ANTARA, Senin (8/5).
Wisnu mengungkapkan, proyeksi itu telah mempertimbangkan revitalisasi mesin fiskal, konsumsi rumah tangga dan pengeluaran swasta yang sedikit terpengaruh inflasi dari penyesuaian biaya energi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, membaiknya sisi tabungan nasional yang terdampak dari membaiknya kinerja ekspor bisa memberikan kontribusi terhadap peningkatan permintaan domestik.
"Namun, dampaknya terhadap sektor investasi dan konsumsi tidak bisa dirasakan secara langsung. Risiko lainnya terkait dengan penurunan harga komoditas global," kata Wisnu.
Mengenai pertumbuhan ekonomi kuartal I yang tembus 5,01 persen, ia mengatakan, angka tersebut sedikit lebih tinggi dari perkiraan Bank Danamon sebelumnya sebesar 4,96 persen.
Perbedaan estimasi tersebut berasal dari konstribusi masa panen yang tiba lebih awal dan berdampak positif pada kuartal I. Berbeda dengan tahun lalu, yang berdampak di kuartal kedua.
"Selain itu, ada tambahan belanja akibat penyelenggaraan pilkada di berbagai daerah yang berdampak pada tumbuhnya konsumsi LNPRT," tutur Wisnu.
Wisnu menambahkan, konsumsi rumah tangga tercatat sedikit melambat pada kuartal I, meski dari sisi tabungan nasional PDB justru meningkat akibat tumbuhnya sektor ekspor yang kuat.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor yang meningkat secara signifikan sejak awal tahun memberikan kontribusi terhadap ekonomi Indonesia.
"Ekspor kuartal I 2017 tumbuh positif 8,04 persen dibandingkan kuartal I 2016 yang minus 3,29 persen. Ini menjanjikan, karena bisa tumbuh tinggi," kata Kepala BPS Suhariyanto.
Suhariyanto menjelaskan, membaiknya kinerja ekspor ini dukung oleh perbaikan ekspor barang nonmigas dan jasa, seiring dengan membaiknya perekonomian serta tumbuhnya permintaan di negara tujuan ekspor utama Indonesia.
Selain ekspor, kinerja pertumbuhan ekonomi pada kuartal I juga didukung komponen konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,93 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang meningkat 4,81 persen dan konsumsi pemerintah yang tumbuh 2,71 persen.