OJK: Inklusi Keuangan Bergantung Sinyal Handphone

CNN Indonesia
Rabu, 10 Mei 2017 18:12 WIB
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis dapat mencapai tingkat (indeks) inklusi keuangan sebesar 75 persen pada 2019.
Menurut ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad, peningkatan inklusi keuangan Indonesia memerlukan waktu mengingat geografis Indonesia yang luas. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis dapat mencapai tingkat (indeks) inklusi keuangan sebesar 75 persen pada 2019. Kendati demikian, capaian inklusi keuangan sangat bergantung pada ketersediaan infrastruktur telekomunikasi.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan indeks inklusi keuangan Indonesia bisa mencapai 75 persen pada akhir 2019 dan target peningkatan iterasi keuangan per tahunnya sebesar 2 persen. Adapun hasil survei nasional literasi dan inklusi Keuangan OJK pada tahun 2016 mencatat Indeks Inklusi baru mencapai 67,8 persen atau naik dibanding 2013 sebesar 59,7 persen.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad mengungkapkan, peningkatan inkluasi keuangan memerlukan waktu mengingat secara geografis Indonesia sangat luas. Selain itu, peningkatan inklusi keuangan juga terkait dengan ketersediaan infrastruktur, antara lain infrastruktur telekomunikasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tahu banyak daerah-daerah yang sinyal handphone juga susah atau blank," tutur Muliaman saat ditemui di Gedung Soemitro Djojohadikusumo OJK, Rabu (10/5).

Untuk itu, Muliaman pun mengaku pihaknya mendukung upaya pemerintah dalam membangun dan memperbaiki infrastruktur di berbagai daerah. "Kalau infrastruktur terbangun, inklusi keuangan juga akan segera terbangun dengan baik," jelasnya.

Kendati inklusi keuangan Indonesia masih tertinggal dibanding negara lain, program inklusi keuangan Indonesia mendapatkan pengakuan dunia internasional dengan diperolehnya penghargaan Global Inclusion Award 2017 untuk regional Asia dan Pasifik. Penghargaan itu diberikan oleh Child and Youth Finance International (CYFI) dan kelompok negara-negara G20 bekerja sama dengan pemerintah Jerman selaku tuan rumah penyelenggara pertemuan G20 tahun 2017.

Muliaman menjelaskan, terdapat tiga aspek keberhasilan program inklusi keuangan Indonesia berdasarkan penilaian juri. Pertama, Indonesia mengembangkan strategi litrasi dan inklusi keuangan dengan beragam pendekatan yang mempertimbangkan prioritas sasaran, siklus kehidupan, wilayah geografis, dan demografi.

Kedua, Indonesia membangun sinergi positif dalam rangka implementasi strategi nasional keuangan inkusif antara OJK dengan kementerian maupun lembaga terkait. Ketiga, Indonesia memastikan program inklusi keuangan yag dilaksanakan memiliki dampak positif yang luas, terukur, dan berkelanjutan.

Ke depan, OJK menurut dia, akan terus melanjutkan dan mengembangkan berbagai program dan kebijakan di bidang inklusi keuangan melalui peningkatan kegiatan edukasi dan literasi keuangan serta perlindungan konsumen.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER