Saudi Aramco Teken Kerja Sama US$50 Miliar dengan AS

CNN Indonesia
Senin, 22 Mei 2017 07:40 WIB
Perusahaan Negeri Paman Sam dan Arab Saudi meneken kesepakatan bisnis senilai puluhan miliar dolar pada Sabtu (20/5) saat kunjungan Presiden AS Donald Trump.
Perusahaan Negeri Paman Sam dan Arab Saudi meneken kesepakatan bisnis senilai puluhan miliar dolar pada Sabtu (20/5) saat kunjungan Presiden AS Donald Trump. (Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan Negeri Paman Sam dan Arab Saudi menandatangani kesepakatan bisnis senilai puluhan miliar dolar pada Sabtu (20/5) saat kunjungan Presiden AS Donald Trump, karena Pemerintah Arab berusaha mengembangkan ekonominya di luar bisnis minyak.

Seperti dilansir dari Reuters, perusahaan minyak nasional Saudi Aramco menyatakan telah menandatangani kesepakatan senilai US$50 miliar dengan perusahaan AS.

Jacobs Engineering akan membentuk perusahaan patungan dengan Aramco untuk mengelola proyek bisnis di kerajaan tersebut, dan McDermott International akan memindahkan beberapa fasilitas pembuatan kapal dari Dubai ke kompleks perkapalan baru yang akan dibangun Aramco di Arab Saudi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Energi Khalid al-Falih mengatakan kesepakatan yang melibatkan berbagai perusahaan memiliki nilai yang mencapai lebih dari US$200 miliar, banyak di antaranya dirancang untuk menghasilkan barang-barang di Arab Saudi yang sebelumnya diimpor.

Para pemimpin bisnis di kedua belah pihak sangat antusias untuk menunjukkan bahwa perundingan mereka telah berhasil, sehingga terdapat unsur kecakapan negosiasi dalam jumlah besar. Rincinya, beberapa kesepakatan telah diumumkan sebelumnya; sedangkan yang lain merupakan nota kesepahaman yang membutuhkan negosiasi lebih lanjut agar terwujud.

Di sisi lain, berbagai kesepakatan tersebut menggambarkan kelaparan Arab Saudi terhadap modal dan teknologi asing karena mencoba mengurangi ketergantungannya pada ekspor minyak.

Harga minyak yang rendah dalam beberapa tahun terakhir telah memperlambat ekonomi untuk merangkak dan membebani Pemerintah Arab dengan defisit anggaran yang besar.

"Kami ingin perusahaan asing melihat Arab Saudi sebagai platform untuk ekspor ke pasar lain," Falih mengatakan pada sebuah konferensi yang dihadiri oleh puluhan eksekutif AS.

Pada bulan Maret, Raja Salman mengunjungi Asia dan delegasinya menandatangani perjanjian serupa senilai puluhan miliar dolar di sana, termasuk kesepakatan sebesar US$65 miliar di China.

Seiring dengan kerja sama investasi AS pada hari Sabtu, Pemerintah Arab membuat dua pengumuman mengenai rencana mengerahkan cadangan keuangannya sendiri untuk proyek-proyek yang akan memperkuat hubungan ekonomi dengan Negeri Paman Sam.

The Public Investment Fund (PIF), lembaga keuangan Pemerintah Arab, dan perusahaan ekuitas swasta AS Blackstone menyatakan sedang mempelajari sebuah proposal untuk menciptakan investasi senilai US$40 miliar untuk ditanamkan dalam proyek infrastruktur, terutama di Amerika Serikat.

Kendaraan pembiayaan tersebut akan memperoleh US$20 miliar dari PIF dan dengan tambahan pembiayaan utang, mungkin menginvestasikan lebih dari US$100 miliar proyek infrastruktur.

Sementara itu, dana ekuitas swasta terbesar di dunia, yang didukung oleh PIF, Grup Softbank Jepang dan investor lainnya termasuk perusahaan AS, Apple Inc dan Qualcomm, telah mengumpulkan lebih dari US$93 miliar untuk berinvestasi di sektor teknologi seperti kecerdasan buatan dan robotika.

Sebagian besar dana Softbank Vision Fund kemungkinan diinvestasikan di Amerika Serikat, membantu Arab Saudi mendapatkan akses terhadap teknologi yang dapat digunakan untuk diversifikasi ekonominya.

Pejabat Pemerintah Arab Saudi mengatakan bahwa mereka berencana untuk menyiapkan peraturan baru yang efisien, mencakup investasi langsung oleh perusahaan asing dalam waktu 12 bulan.

Di antara kesepakatan yang ditandatangani pada hari Sabtu, General Electric (GE) menyatakan meneken kerja sama senilai US$15 miliar, dimana hampir US$7 miliar berasal daro barang dan layanan GE. Kerja sama meliputi sektor tenaga dan kesehatan hingga industri minyak dan gas dan pertambangan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER