Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) memperkirakan konsumsi premium pada masa arus mudik dan arus balik Lebaran 2017 turun dibandingkan tahun lalu. Pertamina pun memastikan asokan Bahan Bakar Minyak (BBM) tetap terjaga selama masa arus balik dan arus mudik mendatang.
Konsumsi Premium pada masa arus mudik dan arus balik Lebaran 2017 diperkirakan berada pada angka 40,14 ribu kilolitre (kl) per hari, atau lebih kecil dibanding posisi yang sama tahun lalu sebesar 65,76 ribu kl per hari.
Direktur Pemasaran Pertamina Muchamad Iskandar menuturkan, penurunan konsumsi premium disebabkan karena migrasi pengguna Premium ke BBM dengan kadar oktan lebih tinggi seperti Pertalite. Penurunan konsumsi tersebut pun membuat persediaan stok premium saat ini mampu memenuhi kebutuhan BBM lebih lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data perseroan per 21 Mei lalu, stok premium dan pertamax masing-masing tercatat sebesar 1,29 juta kiloliter (kl) dan 798,69 ribu kl. Stok tersebut pun dinilai cukup untuk menopang konsumsi selama 24 hari. Adapun pada periode yang sama tahun lalu, stok premium pertamina hanya dapat menopang konsumsi selama 17 hari.
"Posisi stok per tanggal 21 Mei itu pada level yang tinggi. Seperti contohnya Premium, kami biasanya punya level di bawah 20 hari. Angka inilah yang kita jaga sampai nanti pasca lebaran, tidak boleh turun di bawah 20 hari," ujar Iskandar, Senin (22/5),
Adapun di masa mudik mendatang, Pertamina meramal, penggunaan Pertalite akan meningkat dari posisi 14,5 ribu kl per hari di tahun lalu ke angka 45,13 ribu kl per hari di masa mudik tahun ini. Untuk itu, Pertamina pun memutuskan untuk menambah pasokan Pertalite dari 19 hari ke angka 21 hari atau menjadi 1,13 juta KL.
Sementara itu, jika dibandingkan rata-rata konsumsi premium saat ini, maka konsumsi saat lebaran mendatang diperkriakan akan meningkat sekitar 5 persen menjadi 45,13 ribu kl per hari.
"Jika rata-rata konsumsi Premium harian (saat ini) hanya sebesar 38,23 ribu kl per hari, maka lebaran nanti konsumsinya akan meningkat 5 persen 45,13 ribu kl per hari karena nampaknya, migrasi Premium ke Pertalite stagnan di tahun ini," lanjutnya.
Meski demikian, perusahaan tidak akan melakukan tambahan impor minyak untuk menambah pasokan. Menurutnya, perusahaan sudah melakukan kontrak impor BBM, tapi tidak khusus untuk mengantisipasi masa mudik.
"Pasokan sudah dipersiapkan lebih dini agar tidak ada pasokan dari impor," jelas Iskandar.
Sebagai informasi, Pertamina memprediksi lonjakan permintaan konsumsi BBM sejak H-12 Idul Fitri hingga H+12. Penjualan BBM pada tahun 2016 tercatat sebesar 64,63 juta kl atau meningkat 2,8 persen dibanding tahun sebelumnya 61,8 juta kl.