Jokowi: Indonesia Defisit Perdagangan dengan Swedia

CNN Indonesia
Selasa, 23 Mei 2017 02:42 WIB
Tahun lalu, neraca perdagangan Indonesia ke Swedia defisit US$ 381,4 juta. Defisit tersebut lebih rendah dibanding 2015 sebesar US$544,3 juta.
Lima tahun lalu, defisit perdagangan Indonesia terhadap Swedia bahkan pernah mencapai US$1,13 miliar. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, kunjungan kenegaraan Raja Swedia Carl XVII Gustaf dapat meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara. Adapun selama ini, menurut Jokowi, Indonesia mengalami defisit sektor perdagangan dengan Swedia.

"Swedia merupakan mitra dagang terbesar Indonesia di Kawasan Nordic, walaupun Indonesia selalu mengalami defisit," ujar Jokowi di Istana Bogor, Senin (22/5).


Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, neraca perdagangan Indonesia ke Swedia tahun lalu defisit US$ 381,4 juta. Angka ini memang menurun dibandingkan 2015, yang tercatat defisit US$544,3 juta.


Data itu menunjukkan, defisit neraca perdagangan sudah terjadi sejak 2012. Lima tahun lalu, Indonesia bahkan mencatatkan defisit hingga US$1,13 miliar. 


Kendati demikian, Jokowi meyakini Indonesia dapat meningkatkan sektor perekonomian terutama setelah Raja Gustaf membawa 35 delegasi pengusaha ke Indonesia. 

Melalui kunjungan kenegaraan ini, kedua kepala negara sepakat bekerja sama mengembangkan energi terbarukan, kewirausahaan, sains, pendidikan, transportasi, dan industri kreatif. 

Turut mendampingi Presiden, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri ESDM, Ignasius Jonan, Kepala BKPM Thomas Lembong, Menlu Retno Marsudi, Menristekdikti M Nasir, dan Kepala Bekraf Triawan Munaf. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER