'Cabut' dari Singapura, Pertamina Olah Minyak Irak di China

CNN Indonesia
Rabu, 24 Mei 2017 16:34 WIB
PT Pertamina (Persero) menyatakan telah sepakat dengan perusahaan asal China, Unipec untuk melakukan kerja sama pengolahan minyak hingga Desember mendatang.
PT Pertamina (Persero) menyatakan telah sepakat dengan perusahaan asal China, Unipec untuk melakukan kerja sama pengolahan minyak hingga Desember mendatang. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) menyatakan telah sepakat dengan perusahaan asal China, Unipec untuk melakukan kerja sama pengolahan minyak (Crude Processing Deal/CPD). Kerja sama ini berlaku mulai Juli hingga Desember mendatang.

Di dalam kerja sama ini, Senior Vice President Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina Daniel Purba mengatakan, nantinya minyak Pertamina yang dihasilkan dari lapangan West Qurna 1 di Irak akan diolah di China. Pasalnya, kilang Pertamina di dalam negeri tidak mampu mengolah minyak jenis Basra yang diambil dari lapangan tersebut.

Rencananya, minyak Basra ini akan diolah di kilang China Petroleum & Chemical Corporation (Sinopec), mengingat Unipec merupakan anak usaha dari Sinopec.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kilangnya milik Sinopec tapi kami deal-nya dengan Unipec. Memang mereka yang menghandle supply feedstock-nya hingga olahan produknya," ujar Daniel, Rabu (24/5).

Ia melanjutkan, nantinya kilang China akan memproses 1 juta barel per bulan dengan hasil produksi (output) berupa Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium. Meski sudah mencapai kesepakatan, namun perjanjian kerjasamanya baru akan ditandatangani akhir bulan mendatang.

"Ini pun dipilih dari hasil lelang, banyak yang mengikuti lelang tersebut. Dengan 1 juta barel per bulan berarti kesepakatannya 6 juta barel," paparnya.

Ia melanjutkan, Unipec dipilih karena menawarkan harga yang lebih baik serta memiliki jumlah kilang yang banyak. Apalagi mereka juga membayar ongkos transportasi BBM dari China ke Indonesia.

"Di China juga ada flowing gasoline yang transit di Singapura kemudian masuk ke Indonesia. Jadi mereka perusahaan yang besar. Kita hitung harganya saat landed di Indonesia," lanjut Daniel.

Dengan demikian, artinya, Pertamina juga memindahkan proses pengolahan minyak Basra dari Singapura ke China.

Di periode yang sama tahun sebelumnya, Pertamina menjalin kerja sama dengan Shell International Eastern Trading Company (SIETCO) untuk mengolah minyak asal West Qurna di kilang Singapura dengan volume yang sama.

Untuk diketahui, di kilang Singapura sebelumnya, Pertamina bisa mengolah avtur hingga diesel sesuai dengan kebutuhan Pertamina.

"Namun, kilang milik Unipec ini lebih kompetitif dibanding Shell di Singapura," pungkasnya.

Sebagai informasi, di lapangan West Qurna I di Irak, Pertamina tercatat memiliki hak partisipasi 10 persen setelah mengambilalih kepemilikan ExxonMobil. Hingga tahun 2016, produksi net-to-share Pertamina dari Irak tercatat sebesar 43.700 barel per hari.

Sementara itu, saat ini utilisasi kilang Pertamina mencapai 854 ribu barel per hari atau 81,78 persen dari kapasitas total kilang sebesar 1,043 juta barrel.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER