Maybank Indonesia Catatkan Laba Rp490,1 Miliar di Kuartal I

CNN Indonesia
Minggu, 28 Mei 2017 15:43 WIB
PT Bank Maybank Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar Rp490,1 miliar akhir kuartal I 2017, naik 10,4 persen.
Maybank mencatatkan laba di kuartal pertama 2017 (ANTARA FOTO/HO)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Maybank Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar Rp490,1 miliar akhir kuartal I 2017, naik 10,4 persen dari perolehan laba periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp444 miliar.

Perolehan tersebut didukung Pendapatan Bunga Bersih (NII) perseroan yang lebih baik, pengelolaan biaya secara disiplin, pertumbuhan pinjaman korporasi dan pencapaian kinerja Perbankan Syariah.

Tercatat NII meningkat 8,1 persen menjadi Rp1,7 triliun pada kuartal pertama 2017 dari Rp1,5 triliun pada kuartal pertama 2016.  Pertumbuhan NII yang kuat terutama disebabkan oleh kedisiplinan Bank dalam melakukan pricing kredit dan pengelolaan dana secara aktif.  

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bank yang memiliki basis usaha di Malaysia ini juga mencatatkan kenaikan pada Marjin Bunga Bersih (NIM) menjadi 4,7 persen pada Maret 2017 dibandingkan 4,3 persen pada Maret 2016.

Sementara itu induk usaha Maybank Indonesia, Maybank Group juga mencatat kenaikan laba bersih selama tiga bulan awal tahun ini.

Bank yang memiliki aset terbesar keempat se-Asia Tenggara ini mencatatkan kenaika laba hingga RM1,7 miliar naik 19,3 persen dari RM1,43 miliar pada tahun sebelumnya.

Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh  peningkatan marjin bunga bersih serta penurunan net impairment loss secara substansial.

Kredit bruto naik 10,1 persen secara tahunan, melalui pembiayaan baik dari segmen Community Financial Services (CFS) maupun Global Banking (GB) yang menunjukkan ekspansi yang sehat. Operasional Malaysia memimpin pertumbuhan dengan kenaikan 7,2 persen, diikuti Indonesia dan Singapura masing-masing dengan 7,0 perseh dan 6,4 persen.

Chairman Maybank, Datuk Mohaiyani Shamsudin mengatakan , kinerja kuartal pertama yang cukup sukses menandakan adanya perbaikan pada iklim operasional regional yang lebih jelas.

"Kami mengharapkan peluang bisnis akan meningkat terutama pada segmen konsumer dan infrastruktur. Jaringan kami yang luas dan posisi keuangan yang kuat akan memberikan kesempatan kepada kami untuk menangkap peluang pertumbuhan dan mendukung perkembangan ekonomi di regional," ujar Mohaiyani, dalam keterangan resmi, Minggu (28/5).

Sementara ITU Group President & CEO Datuk Abdul Farid Alias menargetkan dapat membangun momentum pertumbuhan pada kuartal mendatang dengan cara memperkuat likuiditas dan modal untuk ekspansi bisnis.

"Kami tetap akan terus mengamati dampak yang terjadi pada nasabah kami yang disebabkan perubahan iklim operasional, dan secara aktif mendukung mereka dalam mengelola risiko," pungkas Abdul Farid.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER