Pemerintah Siapkan Traktat Investasi dengan Timur Tengah

CNN Indonesia
Selasa, 30 Mei 2017 23:15 WIB
Pasalnya, negara Timur Tengah menjanjikan investasi dengan nilai yang lumayan, namun butuh perjanjian yang melindungi penanaman modal di Indonesia.
Pasalnya, negara Timur Tengah menjanjikan investasi dengan nilai yang lumayan, namun butuh perjanjian yang melindungi penanaman modal di Indonesia. (CNNIndonesia/Panca Syurkani/Pool)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akan segera menyusun perjanjian perlindungan investasi (investment protection) dengan beberapa negara Timur Tengah demi menarik investasi dari negara tersebut.

Pasalnya, negara Timur Tengah menjanjikan investasi dengan nilai yang lumayan, namun butuh perjanjian yang melindungi penanaman modal di Indonesia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan, perlindungan investasi itu nanti akan berbentuk perjanjian bilateral dengan masing-masing negara Timur Tengah. Menurutnya, perjanjian itu sebenarnya sudah diinisiasi sejak 2012 namun belum dituntaskan hingga saat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Istilahnya ini bilateral investment treaty, dan terus terang ini isu untuk banyak negara, tidak hanya Timur Tengah saja. Tapi ini sebenarnya sudah berjalan sejak lama, jadi kami mau tuntaskan segera perjanjian antar pemerintah tentang perlindungan investasi," papar Thomas, Selasa (30/5).

Ia melanjutkan, perlindungan investasi yang diminta negara-negara Timur Tengah terdiri dari kepastian proses sengketa investasi dan klarifikasi bahwa tidak akan ada ekspropriasi, atau penyitaan investasi oleh negara.

Rencananya, investment treaty ini akan rampung dalam satu hingga dua bulan mendatang sesuai arahan Presiden Joko Widodo di dalam sidang kabinet.

"Kalau sudah selesai, rasanya akan ada investasi yang menjanjikan dari Timur Tengah seperti pariwisata, energi, dan perumahan yang terjangkau," papar mantan Menteri Perdagangan ini.

Sementara itu, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengungkapkan bahwa pemerintah tengah merampungkan investment treaty dengan Uni Emirat Arab (UEA) sebagai tahap awal. Setelah itu, pemerintah akan menyusun kesepakatan serupa dengan Qatar.

Arcandra berharap investasi di sektor energi dari Timur Tengah mengalir deras pasca perjanjian perlindungan investasi ini rampung. Apalagi, sebenarnya UEA sudah siap menanamkan modal di Indonesia pasca Menteri ESDM dan Menteri Energi UEA menekan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pada pertengahan bulan lalu.

"Kalau sudah ada payung hukumnya, kami harap investasi bisa mengucur lebih deras lagi," jelas Arcandra.

Menurut data BKPM, UEA adalah negara Timur Tengah yang paling tinggi realisasi investasinya di Indonesia dengan angka US$55 juta sepanjang tahun 2016. Angka itu mengambil porsi 0,19'persen dari realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sepanjang tahun lalu sebesar US$28,96 miliar.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER