Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) memperkirakan bakal terjadi lonjakan transaksi melalui sistem pembayaran nontunai BI selama periode ramadan dan lebaran 2017. Lonjakan transaksi melalui sistem BI Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) diperkirakan berkisar 5 persen-10 persen secara volume, dan 9 persen-14 persen secara nominal.
"Dengan menggunakan kisaran (pertumbuhan) tersebut, volume transaksi sistem pembayaran BI-RTGS diproyeksi mencapai 45.251 transaksi, dan secara nominal mencapai sekitar Rp539 triliun," imbuh Deputi Gubernur BI Sugeng, Jumat (6/2).
Sementara, peningkatan transaksi melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) diperkirakan mencapai 4 persen-5 persen secara volume atau ada di kisaran 577.903 transaksi. Kemudian, secara nominal naik 8 persen-10 persen atau sekitar Rp14,6 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demi kelancaran transaksi, lanjut Sugeng, jam operasional sistem pembayaran nontunai BI tidak berubah. Namun, pada tanggal 30 Juni 2017, kegiatan operasional bank sentral akan dilakukan secara terbatas.
"Pada 3 Juli 2017, BI akan melaksanaan kegiatan operasional sistem pembayaran secara normal," katanya.
Selanjutnya, BI telah melaksanakan pengujian terhadap seluruh infrastruktur guna memastikan terselenggaranya layanan sistem pembayaran secara aman, lancar dan efisien, khususnya kalau terjadi peningkatan volume transaksi pada bulan ramadan.
"Selain melakukan persiapan dari sisi internal, BI juga bakal melakukan kerja sama dengan bank atau non bank guna memastikan keterhubungan sistem dengan BI bisa berjalan optimal," tutur Sugeng.
Jika peserta mengalami kendala, BI mengimbau untuk melakukan koordinasi dengan BI sehingga kendala tersebut bisa diatasi dengan cepat.