United Tractors Kerek Target Penjualan Jadi 3 Ribu Unit

CNN Indonesia
Rabu, 07 Jun 2017 11:46 WIB
Pertimbangan perusahaan menaikan penjualan alat berat ini dilakukan seiring dengan membaiknya harga batu bara sejak tahun lalu.
Pertimbangan perusahaan menaikan penjualan alat berat ini dilakukan seiring dengan membaiknya harga batu bara sejak tahun lalu. (Dok. United Tractors)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT United Tractors Tbk (UNTR) merevisi target penjualan alat berat menjadi 3 ribu unit sepanjang tahun ini dari sebelumnya 2.700 unit hingga akhir tahun ini.

Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis menyatakan, pertimbangan perusahaan menaikan penjualan alat berat ini dilakukan seiring dengan membaiknya harga batu bara sejak tahun lalu. Sehingga, terjadi peningkatan permintaan.

"Kami revisi mengikuti permintaan dari sektor tambang dan pasokan dari Komatsu," ungkap Sara, Selasa (6/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengingatkan kembali, harga batu baru mengalami kenaikan yang stabil sejak pertengahan tahun lalu. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga batu bara acuan (HBA) pada Juli 2016 sebesar US$53 per metrik ton.

Kemudian, ESDM terus menaikan HBA tiap bulannya. Bahkan, HBA per Desember yang ditetapkan tembus ke level US$101,69 per metrik ton.

Namun, harga batu bara tahun ini terbilang tidak sekuat tahun lalu. Hanya saja, harganya jika mengacu pada New Castle stabil di sekitar level US$60 per metrik ton-US$70 per metrik ton.

Sementara itu, ESDM sendiri melansir HBA pada Mei 2017 sebesar US$83,81 per metrik ton atau naik 1,57 persen dari bulan sebelumnya US$82,51 per metrik ton.

Namun demikian, total penjualan yang ditargetkan perusahaan tersebut bukan berarti sebanding dengan total produksi alat berat oleh Komatsu. Menurutnya, target penjualan alat berat ini hanya menghitung berdasarkan pasar Indonesia.

"Produksi Komatsu secara global tentu lebih dari 3.000 unit. Unit yang dijual adalah hasil produksi beragam pabrik di Indonesia, Thailand, Jepang, dan Amerika Serikat (AS)," jelas Sara.

Secara terpisah, Investor Relations induk usaha PT Astra International Tbk (ASII) Tira Ardianti menjelaskan, konsumen bahkan perlu menunggu minimal lima bulan untuk mendapatkan alat berat yang dijual United Tractors.

"Permintaan alat berat sudah bagus sekali," ucap Tira.

Untuk itu, kenaikan harga komoditas batu bara dapat menjadi pendorong bagi kinerja Grup Astra sepanjang tahun ini. Jika bertahan diatas level US$70 per metrik ton, maka akan membuat United Tractors terus memiliki kinerja yang positif.

"Kalau tidak ada kejadian luar biasa yang asumsinya harga akan turun itu sudah bagus sekali untuk United Tractors," sambung Tira.

Sekadar informasi, United Tractors meraup penjualan sebesar Rp13,67 triliun pada kuartal I 2017, naik 27,89 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp10,69 triliun. Sementara, laba bersih perusahaan meningkat signifikan 105,48 persen menjadi Rp1,5 triliun dari sebelumnya Rp730,51 miliar.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER