Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif cenderung menguat terbatas pada perdagangan hari ini, Kamis (8/6), karena risiko pasar saham global yang mulai rendah.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menjelaskan, perdagangan saham hari ini juga akan dipengaruhi oleh aksi beli selektif atas beberapa saham sektor perbankan, konsumsi, dan infrastruktur.
Sementara itu, laju IHSG juga akan terkena dampak oleh data ekspor dan impor China yang akan rilis. Menurut David, neraca perdagangan China diprediksi surplus pada Mei lalu sebesar 336 miliar yuan, atau naik dari bulan sebelumnya 262 miliar yuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi dengan
support 5.700 dan
resistance 5.730 berpeluang menguat terbatas," ungkap David dalam risetnya, dikutip Kamis (8/6).
Namun, analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya menilai, gejolak harga komoditas turut mempengaruhi pergerakan IHSG. Menurutnya, IHSG tengah berusaha lepas dari area konsolidasinya.
"Pola pergerakan masih menunjukan potensi penguatan selama
support dapat terjaga dan masih terjaganya
inflow ditengah gelombang
outflow yang tidak terlalu besar," papar William dalam risetnya.
Hari ini, William memprediksi IHSG bergerak dalam rentang
support 5.688 dan
resistance 5.803. Hal ini akan didorong oleh data indeks kepercayaan konsumen yang terlansir cukup baik.
Adapun, bursa saham Wall Street bergerak positif tadi malam. Dow Jones ditutup naik 0,18 persen, S&P500 tumbuh 0,16 persen, dan Nasdaq menguat 0,36 persen. Menurut David, saham perbankan menjadi penopang penguatan indeks S&P500.
"Namun untuk sektor energi terkoreksi menyusul koreksi harga minyak mentah tadi malam hingga lima persen di US$45,78 per barel," kata David.
Untuk perdagangan dalam negeri, IHSG kemarin berhasil bangkit (
rebound) 9,49 poin (0,16 persen) ke level 5.717 setelah bergerak di antara 5.709-5.735.