Jakarta, CNN Indonesia -- PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk dan PT Pertamina (Persero) sepakat memulai pembangunan ruas pipa Duri-Dumai di Provinsi Riau pada kuartal III mendatang. Dengan masa konstruksi 18 bulan, maka jaringan pipa Duri-Dumai bisa beroperasi tahun 2018 mendatang.
Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim mengatakan, pipa ini nantinya digunakan baik untuk kepentingan Pertamina dan perusahaannya. Dari sisi PGN, ruas pipa Duri-Dumai akan dimanfaatkan untuk memasok gas industri.
Sementara itu, dari sisi Pertamina, jaringan pipa ini akan digunakan untuk memasok gas ke kilang Dumai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah melakukan beberapa Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan beberapa pelanggan. Sementara itu, gas harus sudah mengalir di akhir 2018, makanya kuartal III mendatang harus sudah groundbreaking," tutur Jobi, Jumat (9/6).
Lebih lanjut ia menjelaskan, Pertamina dan PGN mengalokasikan dana sebesar US$76 juta demi pembangunan pipa ini. Adapun, pembagian investasi didasarkan pada kepemilikan masing-masing perusahaan di proyek Duri-Dumai. Pertamina sendiri mengempit 60 persen kepemilikan, sementara sisa 40 persennya diambil PGN.
Di dalam ruas pipa ini, gas yang akan dialirkan berasal dari blok Corridor yang dioperatori oleh ConocoPhilips dengan alokasi 37 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) bagi PGN dan 57 MMSCFD untuk Pertamina.
Selain itu, Pertamina juga mendapatkan alokasi tambahan gas dari blok Bentu yang dikelola PT Energi Mega Persada Tbk sebesar 40 MMSCFD.
"Bagi PGN, nantinya gas dari ruas pipa ini bisa dialokasikan bagi industri petrokimia dan
oleochemical yang ada di Riau. Kami harap industri bisa bertumbuh, karena infrastruktur gas yg memicu pertumbuhan industri," lanjutnya.
Untuk mempersiapkan pembangunan pipa, Pertamina dan PGN sudah merampungkan pembebasan lahan. Menurutnya, pembebasan lahan tak terlampau berat karena 70 persen dari panjang ruas pipa sepanjang 67 kilometer (km) berada di jalan raya.
"Kami pun sudah ada izin dari Pemerintah Daerah tingkat 1 dan 2, tinggal jalan saja," katanya.
Sementara itu, Direktur Gas Pertamina Yenni Andayani mengatakan pembangunan pipa gas Duri-Dumai merupakan bentuk sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bisa menjadi bekal kedua perusahaan ketika
holding BUMN energi terealisasi.
"Melihat apa yang sudah lama diperbincangkan, hari ini terlaksana. Saya harapkan ini bisa menjadi
milestone kerja sama antara PGN dan Pertamina," katanya.
Sebagai informasi, pembangunan pipa gas Duri-Dumai didasarkan pada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) no. 4975 K/12/MEM/2016 yang diteken pada bulan Juni tahun lalu. Melalui keputusan tersebut, pemerintah menugaskan Pertamina dan PGN sebagai badan usaha pengelola ruas pipa ini.
Adapun di dalam keputusan itu, kedua perusahaan perlu menyelesaikan infrastrukturnya paling lambat kuartal I 2017 silam. Namun, realisasi ruas pipa ini mundur dari jadwal karena terhalang perizinan dan proses pengadaan yang memakan waktu cukup lama.