Produksi Gas Blok Mahakam Berpotensi Naik di 2018

CNN Indonesia
Rabu, 07 Jun 2017 05:55 WIB
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam menilai, kondisi cadangan (reservoir) gas di Blok Mahakam ternyata lebih besar dari ekspektasi awal.
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam menilai, kondisi cadangan (reservoir) gas di Blok Mahakam ternyata lebih besar dari ekspektasi awal. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) optimis produksi gas di Blok Mahakam bisa lebih tinggi dibanding target tahun ini, setelah pengelolaan Wilayah Kerja (WK) migas di Kalimantan Timur itu berpindah tangan dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation ke Pertamina.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengungkapkan, kondisi cadangan (reservoir) gas yang terdapat di Blok Mahakam ternyata lebih besar dari ekspektasi awal. Awalnya, Pertamina beranggapan produksi gas Blok Mahakam kurang dari 1 miliar kaki kubik (Billion Cubic Feet/BFC) per hari di sepanjang tahun ini.

Namun, melihat cadangan yang mumpuni, menurut Syamsu, ada kemungkinan produksi gas Blok Mahakam pada masa transisi pengelolaan ini bisa mencapai 1,2 BCF hingga 1,4 BCF.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya, kami perkirakan produksi Mahakam di tahun ini di bawah 1 BCF, tapi faktanya reservoir bicara lain, ternyata lebih bagus. Kalau seperti ini, kami optimistis, awal tahun 2018 produksi bisa sedikit naik," ujarnya, Selasa (6/6).

Ia melanjutkan, produksi yang lebih tinggi ini pun sebenarnya bisa tercapai tanpa ada tambahan aktivitas pengeboran oleh Pertamina. Namun demikian, perusahaan tetap berharap dapat berinvestasi di Blok Mahakam dengan mengebor 15 sumur awal Juli mendatang.

"Sebetulnya, meski tidak ada pengeboran pun, produksinya bisa bagus-bagus saja. Tapi, kami kan ada pengeboran. Kalau produksi bertahan hingga akhir tahun nanti, ya kami yakin produksi tahun depan akan meningkat," terang Syamsu.

Yang pasti, ia menilai, masih ada kemungkinan produksi Pertamina di Blok Mahakam lebih rendah di tahun mendatang. Hal ini dikarenakan masih terdapat risiko penurunan produksi. Nah, jika memang produksi menurun, maka belum tentu aktivitas pengeboran Pertamina tahun ini bisa mendongkrak produksi di Blok Mahakam di tahun depan.

"Memang, nature upstream seperti itu. Bisa saja ada barrier yang berbeda di reservoir-nya. Tetapi, kami sudah antisipasi dengan pengeboran 15 sumur tersebut," ungkapnya.

Sebagai informasi, Pertamina akan mengambil alih pengelolan Blok Mahakam dari Total mulai 1 Januari 2018. Total tercatat telah mengelola Blok Mahakam dalam kurun waktu 50 tahun terakhir.

Saat ini, pengelolaan memasuki masa transisi. Dalam masa transisi, Pertamina sudah diperbolehkan melakukan investasi di Blok Mahakam. Namun, pengelolaan Total baru akan berakhir 31 Desember 2017 nanti.

Asal tahu, kepastian aktivitas Pertamina ini dijamin di dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 30 Tahun 2016.

Data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), produksi gas Blok Mahakam hingga kuartal I tercatat sebesar 1.552 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau turun 12,88 persen dari periode yang sama tahun lalu, yakni 1.752 MMSCFD.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER