Pemerintah Yakin Penggawa Baru OJK Bisa Tebas Suku Bunga

CNN Indonesia
Kamis, 15 Jun 2017 16:22 WIB
Pimpinan OJK terpilih, Wimboh Santoso, dianggap mampu menciptakan tren bunga kredit lebih murah tanpa harus membuat kebijakan pembatasan bunga deposito.
Pimpinan OJK terpilih, Wimboh Santoso, dianggap mampu menciptakan tren bunga kredit lebih murah tanpa harus membuat kebijakan pembatasan bunga deposito. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yakin rencana pemerintah dan otoritas keuangan untuk menurunkan bunga pinjaman perbankan hingga menjadi satu digit tahun ini bisa tercapai, meski Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) telah menaikkan suku bunga acuan hingga dua kali sepanjang 2017.

Darmin menilai, pimpinan OJK terpilih, Wimboh Santoso, dianggap mampu menciptakan tren bunga kredit bank lebih murah tanpa harus membuat kebijakan pembatasan bunga deposito (capping).

Kebijakan capping deposito ini sebelumnya dilakukan oleh petinggi OJK terhadap Bank Umum Kegiatan Usaha III dan IV meskipun persaingan perebutan dana antara bank-bank besar sudah sedikit mengendur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan pimpinan OJK yang sekarang kami masih akan tetap berusaha, namun sekarang caranya sedikit berbeda saja. Artinya enggak perlu pakai di-cap segala," ujar Darmin di kantornya, Kamis (15/6).

Asal tahu saja, suku bunga simpanan deposito di bank terus mengalami penurunan sejak periode 2015. Namun, ini tidak diikuti dengan penurunan suku bunga kredit. Besaran bunga kredit di data uang beredar Bank Indonesia (BI) rata-rata tercatat masih dua digit, yakni 11,9 persen.

Darmin meyakini, Wimboh memiliki strategi lain agar industri perbankan bisa memberikan kredit dengan bunga di bawah 10 persen, salah satunya yakni efisiensi perbankan. Efisiensi ini bisa ditempuh dengan berbagai cara, salah satunya dengan menekan rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO).

"Setahu saya Pak Wimboh orang yang paling concern dengan efisiensi perbankan. Kuncinya adalah efisiensi perbankan," ujarnya.

Berdasarkan data terbaru OJK, hingga kuartal pertama tahun ini, rasio BOPO perbankan di Indonesia mencapai sekitar 80,15 persen. Rasio tersebut sudah turun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 82,96 persen
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER