Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis target produksi batu bara tahun ini bisa tercapai meski realisasi produksi hingga April terbilang belum mencapai sepertiga dari target.
Adapun hingga April kemarin, produksi batu bara mencapai 93 juta ton atau 22,51 persen dari target produksi 2017 sebesar 413 juta ton. Angka itu didapat dari produksi PT Bukit Asam (Persero) Tbk dan produksi dari perusahaan yang memegang izin Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B).
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot mengatakan, produksi batubara setiap tahunnya memang mencapai target. Namun, ia masih belum mau memprediksi berapa besar kelebihan target produksi akhir tahun mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan hingga pertengahan tahun ini, kami masih belum tahu bisa mencapai berapa persen dari target. Tentu saja nanti hingga akhir tahun selalu mencapai target," ujar Bambang ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (15/6).
Bambang menjelaskan, tren kenaikan produksi batu bara diperkirakan akan memuncak pada kuartal III mendatang karena produsen batu bara mengejar target sebelum musim hujan mendatang. Pasalnya, jika batu bara dipaksa diproduksi di tengah hujan deras, maka konten batu bara bisa menurun.
"Biasanya di kuartal III kejar target produksi karena mau hujan di akhir tahun," imbuhnya.
Meski demikian, sampai saat ini realisasi penjualan batu bara ke dalam negeri
(Domestic Market Obligation/DMO) masih minim. Di periode yang sama, penjualan batu bara ke domestik baru mencapai 21 juta ton atau 5,08 persen dari produksi. Penjualan tersebut juga baru mencapai 19,46 persen dari target DMO tahun ini sebesar 107,91 juta ton
Bambang mengatakan, masih rendahnya penyerapan DMO ini disebabkan karena beberapa badan usaha belum menerapkan kewajiban tersebut. Apalagi, jumlah kewajiban baru ditetapkan di dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 2183 K/30/MEM/2017 yang ditandatangani Menteri ESDM tanggal 5 Juni 2017 silam.
"DMO rendah karena memang belum dimulai," pungkasnya.
Sebagai informasi, target produksi batu bara tahun ini sebesar 413 juta ton terbilang lebih rendah 4,83 persen dibanding capaian tahun lalu sebesar 434 juta ton. Adapun, realisasi produksi tahun lalu terbilang lebih tinggi 3,57 persen dibanding target 419 juta ton.