2018, Pemerintah Garap Jaringan Gas untuk 105 Ribu Rumah

CNN Indonesia
Jumat, 16 Jun 2017 11:19 WIB
Rencananya, pembangunan Jaringan Gas bagi rumah tangga (Jargas) tersebut akan dititikberatkan di 18 kabupaten dan kota.
Rencananya, pembangunan Jaringan Gas bagi rumah tangga (Jargas) tersebut akan dititikberatkan di 18 kabupaten dan kota. (ANTARA FOTO/Moch Asim)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangunan Jaringan Gas bagi rumah tangga (Jargas) bagi 105,82 ribu sambungan rumah tangga (SR) di 2018. Target ini naik 77,5 persen dari rencana tahun ini sebanyak 59.609 SR.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, jumlah tambahan ini sesuai dengan keinginan instansinya untuk menambah belanja yang bermanfaat bagi masyarakat. Rencananya, pembangunan jargas akan dititikberatkan di 18 kabupaten dan kota.

Secara lebih rinci, wilayah itu terdiri dari Kota Medan sebanyak 5 ribu sambungan, Kota Prabumulih 6 ribu sambungan, Kabupaten Musi Rawas 5 ribu sambungan, dan Kota Tanjung Enim 4.000 sambungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara untuk di pulau Jawa, jargas akan difokuskan di Kabupaten Subang 5.488 sambungan, Kota Semarang 8 ribu sambungan, Kota Pasuruan sebanyak 6 ribu sambungan, Kabupaten Sidoarjo 12 ribu sambungan, dan Kota Probolinggo sebanyak 5 ribu sambungan.

Di pulau Kalimantan, jaringan gas rumah tangga akan dibangun di Samarinda sebanyak 5 ribu sambungan, Kota Bontang 10 ribu sambungan, Kota Balikpapan 6 ribu sambungan, Kabupaten Penajam Paser Utara 5 ribu sambungan, dan Kota Tarakan 5.340 sambungan.

Adapun sisanya akan dibangun di Kabupaten Wajo sebesar 4 ribu sambungan, Kabupaten Banggai 5 ribu sambungan, Kota Sorong 4 ribu sambungan, dan Kabupaten Sorong sebanyak 5 ribu sambungan.

"Kami bangun jargas secara bertahap. Tadinya mau langsung saja, misalkan Medan kami inginnya langsung 20 ribu SR, tapi kami pelan-pelan 5 ribu SR dulu karena keterbatasan anggaran," kata Wiratmaja di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis malam (15/6).

Lebih lanjut ia menuturkan, tentu saja anggaran jargas di Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 mendatang juga meningkat. Rencananya, Kementerian ESDM menyiapkan anggaran Rp1,13 triliun di tahun depan atau lebih besar 39,28 persen dari anggaran tahun ini Rp817,05 miliar.

"Anggaran jargas itu mengambil porsi terbesar dari pagu anggaran Direktorat Jenderal Migas yang kami ajukan sebesar Rp2,12 triliun," lanjutnya.

Sementara itu, hingga saat ini, pembangunan jargas sesuai tahun anggaran 2017 di 10 lokasi dianggapnya telah berjalan sesuai rencana. Meski memang, realisasi fisiknya masih minim karena kontrak dengan pemenang lelang baru dilakukan di bulan Mei hingga April silam.

Adapun menurutnya, realisasi jargas yang paling maju terdapat di Kabupaten Musi Banyuasin dengan target sambungan sebesar 6.031 SR. Saat ini, realisasi fisiknya telah mencapai 16,26 persen sejak dikontrak 11 April silam.

Di sisi lain, masih ada enam lokasi jargas yang belum terlihat realisasi fisiknya. "Ada yang sudah lelang, ada yang fisiknya sudah jalan. Tapi, ada juga yang fisiknya belum kelihatan dan belum menggali walaupun kontraknya sudah ditandatangan," ungkapnya.

Sebagai informasi, Kementerian ESDM telah melaksanakan pembangunan jargas sejak tahun 2009 dengan jumlah sambungan sebesar 185,9 ribu SR. Sambungan gas itu tersebar di 26 kabupaten dan kota yang terletak di 14 provinsi di seluruh Indonesia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER