Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan ruas tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) belum bisa digunakan untuk jalur mudik lebaran.
Kepala Balitbang Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga mengatakan, tol dengan panjang 21,5 kilometer (km) itu baru bisa dioperasikan setelah lebaran, mundur dari target sebelumnya, yaitu Maret 2017.
Salah satu kendala, yakni jalan bebas hambatan yang diperkirakan menelan dana Rp 9,5 triliun itu harus lolos uji kelayakan fungsi terlebih dulu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang, sedikit mundur dari target karena ada hambatan di soal pembebasan tanah di Kalimalang dan Kampung Melayu," ujarnya, Kamis (22/6).
Ia mengatakan, pihaknya masih melakukan evaluasi terhadap nilai proyek lantaran anggaran pembebasan lahan yang diperkirakan membengkak dari perkiraan sebelumnya.
"Masih kami evaluasi soalnya appraisalnya juga belum selesai," katanya.
Seperti diketahui, proyek tol ini pernah mangkrak pada 1998 silam dan kembali dilanjutkan pada 2014. Pengerjaannya terdiri dari dua seksi, yakni seksi I (Kasablanka-Jaka Sampurna) sepanjang 11 km dan Seksi II (Jaka Sampurna-Duren Jaya) sepanjang 10,04 km.
Untuk kesiapan lebaran, lanjut Danis, Kementerian PUPR terus memastikan ruas tol Jakarta-Cikampek yang menjadi jalur utama para pemudik yang berasal dari wilayah Jakarta dan sekitarnya untuk menuju wilayah Selatan dan Utara pulau Jawa.
Hingga hari ini, jumlah pemudik yang keluar dari Jakarta menuju Cikampek tercatat mencapai 116.000 unit kendaraan, melonjak dari hari-hari biasanya sebanyak 70.000 unit kendaraan.
"Sebetulnya, Jakarta-Cikampek itu sudah sangat baik, hanya pengaturan informasi dan jumlah lalu lintas. Karena sudah mendekati puncak kendaraan," pungkasnya.