Siapa yang Akan Bertahan atau Menyusul 7-Eleven

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Selasa, 27 Jun 2017 14:58 WIB
Saat ini, terdapat beberapa toko dengan bisnis sejenis 7-Eleven yang kini masih bertahan dan menunggu nasibnya, bertahan dan maju atau tenggelam.
Gerai 7-Eleven di Kawasan Cilandak sudah mulai tutup. (CNN Indonesia/Yuliyanna Fauzi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Model bisnis toko kelontong (convenience store) yang diterapkan 7-Eleven sebenarnya bukan bisnis baru di Indonesia. Sebelum 7-Eleven masuk ke Indonesia, terdapat Circle K yang sudah dulu masuk dan menjajal bisnis tersebut di Indonesia.

Namun, gaung bisnis convenience store memang baru bersinar kala 7-Eleven masuk ke Indonesia pada 2008. Sejumlah pengusaha lokal dan asing pun kemudian berbondong menjajal peruntungan bisnis tersebut di Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 230 juta jiwa dianggap sebagai daya tarik.

Seven Eleven sendiri berasal dari Amerika Serikat dan berdiri sejak tahun 2005. Namun, kepemilikannya saat ini, dipegang Seven & I Holdings Co., sebuah perusahaan Jepang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waralaba ini masuk ke Indonesia di bawah naungan PT Modern Internasional Tbk. Melalui anak usahanya, PT Modern Sevel Indonesia mengelola gerai 7-Eleven dengan konsep berbeda dari bisnis minimarket lainnya. Mereka menyediakan fasilitas wifi, menjual berbagai macam makanan ringan, dan kopi.

Fasilitas yang disediakan tersebut mendorong masyarakat terutama anak muda betah menongkrong di gerai 7-Eleven. Konsep ini pula yang membuat sejumlah minimarket lainnya meniru model bisnis 7-Eleven.

Setiap gerai 7-Eleven menjual berbagai jenis produk, umumnya makanan, minuman, dan majalah. Di berbagai negara, tersedia pula layanan seperti pembayaran tagihan serta penjualan makanan khas daerah. Produk khas 7-Eleven adalah Slurpee, sejenis minuman es dan Big Gulp, minuman soft drink berukuran besar. Hingga September 2016, jumlah gerai mencapai 175 unit di Indonesia


Namun sayang, pada awal Juni 2017, PT Modern Internasional Tbk mengumumkan penutupan seluruh gerai pada 30 Juni mendatang. Penghentian seluruh kegiatan gerai 7-Eleven itu disebabkan keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh Perseroan untuk menunjang kegiatan operasional gerai 7-Eleven.


Convenience store sendiri memiliki karakteristik yang berbeda dengan minimarket. Jenis toko ini biasanya menyediakan tempat duduk dan fasilitas lainnya yang menunjang pengunjung untuk duduk sejenak di toko tersebut. Segmen pasar yang diincar oleh convenience store pun biasanya lebih menyasar ke kaum anak muda. Untuk menarik banyak pembeli, convenience store biasanya menyiapkan tempat-tempat duduk sebagai jamuan tempat mengobrol dan menyiapkan WiFi Hotspot.

Selain, 7-Eleven yang nasibnya berakhir di akhir bulan ini, masih terdapat beberapa convinience store yang masih bertahan hingga kini dan bisa disimak pada halaman berikut.

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER