Bappenas Dorong Australia Parkir Duit ke Infrastruktur

CNN Indonesia
Selasa, 04 Jul 2017 11:40 WIB
Pemerintah Indonesia harus lebih rajin menjalin komunikasi dengan Australia, karena dalam hubungan ekonomi, khususnya investasi, masih rendah.
Pemerintah Indonesia harus lebih rajin menjalin komunikasi dengan Australia, karena dalam hubungan ekonomi, khususnya investasi, masih rendah. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mendorong Australia untuk memarkirkan dananya ke proyek-proyek infrastruktur di Tanah Air. Ini sekaligus meningkatkan investasi Australia ke Indonesia yang selama ini dikenal secuil.

Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah Indonesia harus lebih rajin menjalin komunikasi dengan Australia, karena meskipun secara geografis dekat dengan Indonesia, dalam hubungan ekonomi, khususnya investasi, masih terasa jauh.

"Jadi, investasi Australia dalam bentuk FDI (foreign direct investment) rupanya jauh lebih banyak ke Singapura dan Malaysia dibandingkan Indonesia. Kami melihat, salah satunya karena kurang pahamnya Australia terhadap Indonesia," ujarnya mengutip ANTARA, Senin (3/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menilai, Australia kurang menyadari bahwa pasar yang besar, yaitu Indonesia, ada di dekat mereka. Selama ini, investasi Australia di Indonesia justru lebih banyak dalam bentuk surat utang pemerintah (government bond) dan saham.

"Nah, kita dorong sekarang mereka juga masuk ke infrastruktur, terutama di sisi permodalannya, equity financing. Jadi, mudah-mudahan ini bisa selain mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia juga menambah capital inflow. Karena terus terang, kita sebagai negara yang ekonominya terus tumbuh butuh capital inflow," katanya.

Sebelumnya, Bambang memimpin langsung delegasi tingkat tinggi Indonesia dalam rangka mempromosikan potensi investasi di bidang infrastruktur dan pariwisata Indonesia bertajuk "Tour of Australia" ke berbagai kota besar di Australia.

Kota-kota tujuan promosi, antara lain, Perth, Canberra, Sydney, Brisbane, Melbourne, yang dilakukan mulai 18 hingga 23 Juni 2017. Program Tour of Australia ini digelar bekerja sama dengan Australia-Indonesia Business Council (AIBC).

Promosi investasi ke Australia tersebut dalam rangka mendorong semakin banyaknya investor dari Australia ke Indonesia, khususnya di sektor infrastruktur dan pariwisata sebagai bagian dari prioritas pemerintah saat ini.

Hal tersebut juga merupakan wujud dari tindak lanjut kunjungan Presiden Joko Widodo ke Australia dan hasil pembicaraan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull di Sydney pada 26 Februari 2017 lalu.

Program promosi investasi tersebut mendapatkan sambutan positif dari sedikitnya 150 pengusaha ternama Australia dari berbagai sektor, mulai dari infrastruktur, manufaktur, jasa dan sebagainya, yang telah menghadiri acara Breakfast Meeting di Rydges Capital Hill, Canberra pada tanggal 20 Juni 2017.

"Kami fokuskan kemarin di jalan tol, pembangkit listrik, dan bandara. Karena mereka pendatang baru, kami ingin tawarkan mereka proyek-proyek yang sudah siap," imbuh Bambang.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER