Jakarta, CNN Indonesia -- PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menargetkan dapat meraup dana sebesar Rp7 triliun-Rp10 triliun dari penjualan kepemilikan saham di ruas tol yang dimilikinya hingga akhir tahun ini.
Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Choliq menyatakan, perusahaan menawarkan saham seluruh ruas tol yang dimiliki dan tidak ada ruas tol khusus yang diprioritaskan.
"Semua prioritas bagi Waskita Karya, semua ruas. Minoritas maupun mayoritas," kata Choliq, Kamis (6/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penawaran yang akan dilakukan oleh perusahaan mulai dimasukan pada 15 Agustus 2017 mendatang. Sementara, pembayaran ditargetkan dapat diterima pada 15 September 2017.
Seluruh dana tersebut nantinya akan digunakan perusahaan untuk menjalankan proyek jalan tol lainnya. Saat ini, perusahaan tengah mengerjakan ruas tol sepanjang 1.280 kilometer (km).
"Dan itu harus selesai semua 2019," sambungnya.
Sebagai informasi, beberapa ruas tol yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Waskita Karya, seperti Pemalang-Batang, Pejagan-Pemalang, Kanci-Pejagan, dan Pasuruan-Probolinggo.
Sementara, ruas tol yang dimiliki dengan saham minoritas, seperti Ngawi-Kertosono, Batang-Semarang, dan Kertosono-Kediri.
Sebelumnya, perusahaan telah menjual 29 persen sahamnya di entitas usaha, PT Waskita Toll Road kepada PT Sarana Multi Infrastruktur dan PT Taspen (Persero). Dari aksi korporasi tersebut, perusahaan mendapatkan dana sebesar Rp3,5 triliun.
Lebih lanjut ia menjelaskan, rencana penjualan saham di beberapa ruas tolnya selaras dengan visi dan misi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk jadi pengembang jalan tol, bukan sebagai operator.