Morgan Stanley Ramal Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

CNN Indonesia
Selasa, 11 Jul 2017 06:40 WIB
Proyeksi tersebut senada dengan target pertumbuhan ekonomi pemerintah dalam RAPBNP 2017 yang naik dari proyeksi sebelumnya pada APBN 2017 sebesar 5,1 persen.
Morgan Stanley memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh pada kisaran 5,2 persen tahun depan. (CNN Indonesia/ Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Morgan Stanley memperkirakan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan tumbuh pada kisaran 5,2 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut akan didukung oleh pertumbuhan ekspor dan impor yang masing-masing diperkirakan sebesar 5,7 persen dan 5,8 persen.

Proyeksi tersebut serupa dengan target pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Negara Perubahan (RAPBNP) 2017. Dalam RAPBNP 2017, pemerintah menaikkan target pertumbuhan ekonomi dari 5,1 persen pada APBN 2017 menjadi 5,2 persen. Kenaikan target tersebut antara lain didorong oleh kenaikan proyeksi pertumbuhan ekspor dan impor menjadi 4,8 persen dan 3,9 persen dari sebelumnya yang hanya 0,1 persen dan 0,2 persen.

Dalam riset yang dirilis Morgan Stanley dikutip CNNIndonesia.com pada Senin (10/7), Indonesia disebut tengah memasuki fase baru perbaikan ekonomi. Morgan Stanley pun menilai perbaikan pertumbuhan ekonomi yang perlahan tersebut masih seusai dengan target.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perbaikan ekonomi Indonesia setelah taper tantrum pada 2013 memasuki beberapa fase. Fase pertama, mencakup perbaikan stabilitas makro ekonomi yang telah membaik dengan menurunnya defisit transaksi berjalan dan menurunnya laju inflasi. Bank Indonesia pun selesai dengan siklus pelonggaran.

Adapun pemulihan pertumbuhan ekonomi fase kedua saat ini sedang berlangsung. Pertumbuhan pada kuartal pertama tahun ini tertahan, sedangkan pertumbuhan kuartalan tercatat mengalami pertumbuhan yangbergelombang atau naik turun. Secara khusus, nilai ekspor sejak Januari 2016 sudah melonjak. permintaan domestik swasta pun telah merata.

Pertumbuhan ekspor yang meningkaty menjadi momentum pertumbuhan ekonomiki ke depan. Namun, terkait dengan permintaan domestik, Morgan Stanley, menggaris bawahi dua poin yakni terkait pendapatan pemerintah dan permintaan domestik yang belum sepenuhnya meningkat.


Morgan Stanley disisi lain juga menilai perbaikan struktural pun saat ini tengah berjalan di Indonesia. Hal ini terlihat dari anggaran subsidi bahan bakar yang bergeser untuk pos anggaran infrastruktur. Program amnesti pajak juga turut menyumbangkan peningkatan pendapatan pemerintah untuk mendukung pembiayaan infrastruktur.

Bank Indonesia pun diperkirakan berpeluang menaikkan suku bunga acuannya seiring dengan perbaikan ekonomi dan kenaikan inflasi. Namun, rendahnya defisit transaksi berjalan dan melemahnya tekanan inflasi dapat menurunkan tekanan bagi BI untuk menaikkan suku bunganya.


Morgan Stanley juga menggaris bawahi risiko politik yang akan muncul menjelang pemilihan presiden pada 2019 mendatang. Pada 2018, Morgan Stanley pun memperkirakan pertumbbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada kisaran 5,4 persen.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER