Rp1.000 jadi Rp1, Pergerakan Rupiah Disebut Tak Terganggu

CNN Indonesia
Rabu, 19 Jul 2017 18:08 WIB
Kebijakan penyederhanaan angka pada mata uang rupiah atau redenominasi dinilai tidak akan memberikan efek langsung pada pergerakan rupiah.
Efek dari pemberlakukan redenominasi diperkirakan justru akan datang dari sisi psikologis masyarakat itu sendiri. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kebijakan penyederhanaan angka pada mata uang rupiah atau redenominasi dinilai tidak akan mempengaruhi pergerakan rupiah.

Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menjelaskan, rupiah akan tetap bergerak stabil selama perekonomian di Indonesia juga tidak bergejolak. Dengan demikian, laju rupiah hanya akan terpengaruh jika redenominasi memberikan sentimen negatif.

"Misalnya, kalau redenominasi membuat inflasi melonjak dan berpengaruh ke pertumbuhan ekonomi, ada efeknya ke rupiah. Pengaruh tidak langsung," ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com, Rabu (19/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, efek dari pemberlakukan redenominasi nantinya lebih kepada sisi psikologis masyarakat itu sendiri. Dengan penyederhanaan mata uang, maka masyarakat bisa mengira ada pengurangan nilai pada rupiah sehingga ada potensi inflasi terkerek lebih tinggi.

"Harga-harga kelihatan jadi murah. Inflasi dalam hal ini maksudnya, pedagang bisa menaikan harga karena dinilai murah," jelas dia.
Namun, redenominasi menurut dia, tidak akan mempengaruhi transaksi mata uang (trading forex). Pasalnya, investor luar negeri memahami bahwa penyederhanaan ini tidak mengurangi nilai tukar.

"Orang sana (investor asing) tau kalau nilai tidak berkurang. Jadi tidak pula berhubungan langsung dengan trading forex," ucapnya.

Secara keseluruhan, jelas Ariston, rencana redenominasi bisa direalisasikan mengingat kondisi perekonomian yang dinilai cukup baik. Peringkat investment grade yang diberikan Standard & Poor's (S&P) kepada Indonesia rupanya masih menjadi sentimen positif.

"Kemudian inflasi kan juga cukup terkendali. Jadi ini lagi kuat, masih positif," ujar Ariston.

Selain itu, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) beberapa hari terakhir terlihat positif. Rupiah terus mengalami penguatan dan bertahan di level sekitar Rp13.300.

"Minggu kemarin sempat turun ke Rp13.400. Tapi di pertengahan ada pelemahan data di AS jadi rupiah menguat," pungkas dia.
Hingga akhir pekan ini, Ariston menilai, rupiah akan sideways dikisaran Rp13.270-Rp13.350. Menurutnya, pertemuan yang akan dilakukan oleh BI esok hari terkait penentuan suku bunga acuan tidak akan mempengaruhi rupiah karena diprediksi tidak ada kebijakan yang diubah.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER