Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN (Persero) menyatakan bakal ada tambahan kapasitas pembangkit listrik di wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat (Sulselrabar) sebanyak 290 megawatt (MW) hingga akhir tahun ini.
Kapasitas pembangkit itu akan dihasilkan dari proyek pembangkit milik PLN di Jeneponto sebesar 1x100 MW, ekstension Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik Bosowa Energy sebesar 1x125 MW, dan tambahan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sebesar 65 MW yang dijadwalkan beroperasi akhir Agustus 2017 mendatang.
General Manager PLN Wilayah Sulselrabar Bob Saril menyampaikan, tambahan pembangkit ini akan meningkatkan kapasitas listrik dari angka saat ini sekitar 1.200 MW menjadi lebih dari 1.495 MW.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan beban puncak sebesar 1.050 MW, maka akan ada cadangan daya listrik sebesar 495 MW di wilayah Sulselrabar.
Sehingga, dengan melimpahnya pasokan listrik, PLN berharap banyak investor yang mau menanamkan modalnya di wilayah tersebut. Terlebih, tidak ada tanda bahwa wilayah Sulselrabar akan mengalami defisit listrik.
"Jangan ragu-ragu untuk berinvestasi di Wilayah Sulselabar, kami siap mendukung dengan memasok listrik yang handal," tegas Bob melalui siaran pers dikutip Kamis (20/7).
Ia melanjutkan, geliat ekonomi Sulawesi Selatan terbilang potensial karena menyabet peringkat pertumbuhan ekonomi terbaik ke-tiga di Indonesia setelah Sulawesi Tengah dan Papua.
Oleh karenanya, baru-baru ini PLN mengumpulkan 70 pelanggan listrik yang potensial ke dalam sebuah forum untuk menyampaikan kesiapan PLN ihwal penyediaan infrastruktur ketenagalistrikan.
Menurut data PLN, saat ini terdapat 4.088 pelanggan potensial yang tersebar di seluruh wilayah Sulselrabar dengan rata-rata penggunaan listrik sebanyak 30.545,79 kilowatt-hour (KWh).
"Hal ini merupakan peluang bagi para investor untuk mengembangkan usaha dan PLN siap melayani investor," imbuhnya.