BI Minta Gubernur se-Indonesia Cari Sumber Ekonomi Baru

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Rabu, 26 Jul 2017 20:55 WIB
Bank Indonesia mengumpulkan gubernur-gubernur seluruh Indonesia guna melakukan koordinasi terkait ekonomi terkini dan upaya pengendalian inflasi.
Bank Indonesia meminta daerah-daerah penghasil komoditas jangan terlena dengan hanya mengandalkan hasil buminya sebagai sumber perekonomian. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Bank Indonesia Agus D.W Martowardojo mengatakan Indonesia memerlukan sumber perekonomian baru dengan mengoptimalkan potensi ekonomi setiap daerah di Indonesia.

Ia menyatakan daerah-daerah penghasil komoditas jangan terlena dengan hanya mengandalkan hasil buminya sebagai sumber perekonomian. Pasalnya, saat ini harga komoditas belum stabil seiring perekonomian global yang tidak menentu.

Selama ini pertumbuhan ekonomi daerah paling tinggi terjadi hanya terpusat di pulau Jawa. Pertumbuhan ekonomi pulau Jawa berada di kisaran 5,6 persen, diikuti oleh Sumatera yang sebesar 4,5 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagaimana setiap provinsi punya sumber pertumbuhan ekonomi yang lebih beragam, agar pertumbuhan ekonomi kita berkelanjutan. Tidak hanya karena harga komoditas global sedang bagus kita bagus, tapi kalau harganya sedang jatuh kita jelek, maka dari itu kita harus melakukan diversifikasi," ujar Agus dalam acara sarasehan bersama para Gubernur se-Indonesia, Rabu (26/7) di Gedung BI Pusat.

Saat ini, wilayah luar pulau Jawa masih sangat tergantung dengan eskpor Sumber Daya Alam (SDA), seperti perkebunan, pertambangan dan penggalian. Hal ini dinilai tidak baik lantaran harga komoditas sangat bergantung dengan kondisi ekonomi global.

"Misalnya Riau dan Jambi, itu ketergantungan kepada sumber daya alam di atas 57 persen, Kalimantan Timur dan Barat itu mencapai 72 persen. Jadi jika ekonomi Indonesia nilainya Rp13.000 triliun, maka kontribusi pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 59 persen berasal dari Pulau Jawa, sementara 22 persen dari Sumatera, sedangkan sisanya hanya di bawah 20 persen," kata Agus.
Dalam acara sarasehan tersebut, Agus juga memberikan informasi terkait Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang sudah berjalan. Sarasehan Nasional yang diselenggarakan oleh BI menghadirkan pembicara Gubernur BI, Menko Perekonomian Darmin Nasution serta Mendagri Tjahjo Kumolo.

Acara tersebut juga membahas berbagai upaya dalam mendorong inovasi strategi kebijakan pengembangan ekonomi daerah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan mengendalikan inflasi daerah.
"Malam ini kami jelaskan kesimpulannya untuk kemudian kita diskusikan, kita ingin mendengar bagaimana upaya untuk ekonomi Indonesia dapat tumbuh, kita ingin ada sumber-sumber ekonomi baru supaya Indonesia bisa tumbuh secara berkesinambungan," terang Agus. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER